webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
167 Chs

Eps.82

Setibanya di kampus Shea berjalan dengan cepat menuju kelas nya, ia datang terlambat hari ini, sepanjang jalan mulut nya sudah berkomat-kamit berdoa supaya pak Bani si Dosen killer belum masuk ke kelas nya.

Shea bernafas dengan lega, saat dirinya memasuki kelas ternyata pak Bani belum datang.

" hari ini Lo selamat She.... " gurau Janet, sedang kan Shea menghembuskan nafas lelah, tak berselang lama pak Bani baru memasuki kelas.

******

" tumben Lo dua hari ini datang telat She? " tanya Janet, sekarang mereka sudah berada di kantin

" kalo udah main bareng sikembar gue pasti lupa waktu " jawab Shea setelah menghabiskan satu suap terakhir gado-gado nya

" untung aja, pas Lo masuk si dosen killer belom dateng " balas Janet, sedang kan Shea hany cengengesan

" habis ini, kita mau kemana? "

" kayaknya gue mau langsung pulang aja deh... "

" She, temenin gue dulu yuk ke mall please.... " Janet menangkup kan kedua tangannya di hadapan Shea dengan raut wajah di buat sesedih mungkin

" huh..... ok lah " Shea merasa tak enak hati juga harus menolak permintaan Janet lagi, karena sudah beberapa hari ini dirinya selalu menolak saat Janet mengajak nya pergi

Sesuai dengan janjinya, sekarang Shea dan Janet sedang berada di salah satu mall di ibukota. Satu persatu setiap toko aksesoris wanita mereka masuki, Shea mengerutkan keningnya saat matanya melihat sosok wanita yang dia kenal sedang bersama laki-laki asing.

" Lo liat apaan? " Shea tersentak kaget saat Janet mengejutkan nya

" gue tadi li- " Shea tak melanjutkan ucapannya, matanya mencari-cari seseorang yang ia lihat tadi di setiap sudut mall

" Liat apaan sih? " Janet ikut mengedarkan pandangannya

" nggak kok.... mungkin halusinasi gue aja " ujar Shea dengan sedikit ragu

" ahhhhh gue tau, Lo pasti lagi mikirin Alvarez kan... mangkanya Lo ngerasa kalo tu orang ada disini, hayo ngaku... " ledek Janet dengan tertawa

" apaan sih.... ya nggak lah, lagian tu orang juga besok udah balik kok " balas Shea sambil berlalu meninggalkan Janet

" yah..... gue ditinggal " gerutu Janet

" Shea... tungguin... " pekik Janet, sambil berjalan dengan cepat mengiringi Shea

" gue tunggu di parkiran aja ya " ucap Janet, saat Shea hendak menuju toilet

" ok" Shea sudah masuk kedalam toilet wanita

Samar-samar, Shea mendengar suara wanita yang sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya dan yang membuat nya terkejut adalah saat wanita itu menyebutkan nama Yesaya dan perusahaan nya.

" papa tenang aja, setelah pernikahan itu terjadi aku akan mengambil alih semua aset-aset Wijaya Group, dan aku akan menghancurkan orang-orang yang akan menghalangi rencana kita hingga jadi debu " ucap wanita itu

Shea membekap mulutnya sendiri, agar dirinya tak keceplosan untuk mengupat

" mau tidak mau, Yesaya pasti akan menikah sama aku pa, dia hanya akan jadi milik aku !!!! persetan dengan wanita yang bernama Shea itu, meskipun dia adalah anak dari Brian Alexander, aku nggak perduli!!! " ucap wanita itu dengan lantang, lalu mengakhiri sambungan telepon nya.

Shea hampir saja kehabisan oksigen, karena menahan nafas saat mendengar setiap perkataan wanita itu. Dengan raut wajah yang masih syok, Shea menghampiri Janet yang juga terlihat kesal karena sudah menunggunya dengan lama.

" lama banget sih..... Lo pipis batu!!!!! " Shea tak bergeming, bahkan mungkin dirinya tak mendengar Omelan sahabatnya itu. Karena tak mendapat respon dari Shea, akhirnya Janet membunyikan klakson mobil nya dengan keras

TIIIINNNNNNNNNNN

Shea terperanjat sambil menutupi kedua telinganya dengan kedua telapak tangannya

" Janet... Lo apaan sih!!!!! mau bikin gue budek ya??? " omel Shea setelah ia masuk kedalam mobil nya

" lagian Lo kenapa sih, bengong gitu!!!! terus Lo juga lama banget di toilet..... apa di toilet Lo ketemu sama seorang pangeran mangkanya Lo kayak jadi orang begok gini!!! " ujar Janet tanpa jeda lagi, seperti petasan tahun baru

" Lo ngomgong apaan sih.... nyerocos Mulu, sumpah suara Lo cempreng banget " balas Shea dengan ketus, sedangkan Janet hanya mendengus kesal.

*********

Ada ketakutan tersendiri yang saat ini Shea rasakan, dia masih ingat dengan jelas saat melihat Valentine bersama seorang laki-laki tapi bukan Yesaya, melainkan laki-laki asing dan setiap perkataan Valentine di telfon dengan seseorang yang di sebut nya papa saat berada toilet mall tadi.

" oh astaga Shea..... kenapa Lo harus pusing mikirin semuanya, lagian itu urusannya Yesaya dan Valentine " gumam Shea pada dirinya sendiri

Shea menatap langit malam dari balkon kamarnya, langit yang dihiasi dengan beribu bintang, seakan Shea ingin meminta sebuah jawaban

" tapi bentar deh, apa bokapnya Valentine juga kenal sama papi ya, soalnya tadi dia nyebut nama papi " batinnya.

" aduhhhhhhhh pusing " Shea mengacak-acak rambut nya sendiri.

*******

Shea merasakan belaian lembut dari jemari seseorang dan mencium bau parfum seseorang yang ia rindukan, perlahan ia membuka matanya yang masih sangat terasa berat.

Kedua matanya terbelalak saat melihat senyuman manis dari wajah tampan seorang laki-laki paruh baya yang sudah duduk di tepi ranjang nya, spontan Shea langsung menghambur kedalam pelukan laki-laki yang sudah menjadi cinta pertamanya itu.

" Papi... I Miss you so much " ujar Shea di sela-sela pelukannya.

" I Miss you to sayang " balas Brian sembari melepaskan pelukannya.

" papi kapan sampe? "

" subuh tadi, karena papi mengambil penerbangan pertama... papi udah kangen banget sama anak-anak papi "

" owh.... jadi papi, cuma kangen sama anak-anak dan sama mommy nya nggak??? " tiba-tiba Shalu sudah berdiri di belakang Brian dengan berpangku tangan, Brian hanya cengengesan saat melihat wajah horor istrinya

" kayaknya ada yang jealous " gumam Shea dengan menahan tawa

" gimana mommy nggak jealous coba, waktu baru sampe papi kamu langsung nyamperin si kembar setelah itu, nyamperin princess mahkota nya sedangkan mommy di kacangin sama papi " gerutu Shalu

" kok cuacanya jadi panas gini yah.... padahal kan masih pagi banget " Shea menyibak selimut tebalnya lalu beranjak dari ranjang meninggalkan kedua orang tuanya.

" hallo baby twins nya kakak... " Shea menghampiri adik kembarnya, ia tak ingin terlibat dengan Omelan Shalu.

*******

Mata kuliah pertama Shea dan Janet sudah selesai, dan saat ini mereka sedang menuju caffe yang terletak tak jauh dari kampus mereka, karena mereka masih ada jam mata kuliah lagi.

" so... Bokap Lo udah balik? " tanya Janet saat mereka dalam perjalanan

" hmmmmm "

" bearti Alvarez udah balik juga dong " She tersenyum manis di hadapan sahabat nya itu

" idihhhhh dia senyum-senyum gak jelas gitu.... " gumam Janet

" kenapa harus ke caffe ini sih, kenapa nggak ke tempat biasa aja ? " tanya Janet untuk yang kesekian kalinya setelah mereka sampai di parkiran caffe, Shea tak menjawab ia hanya tersenyum

" Lo kenapa sih senyum-senyum gitu... Hem pantesan aja mau kesini, ternyata Lo mau ketemuan sama dia... " tunjuk Janet saat melihat mobil mewah milik Alvarez sudah lebih dulu terparkir cantik di parkiran, lagi-lagi Shea hanya tersenyum.

Baru saja akan membuka pintu private room dengan berbahan kaca itu, Langkah kaki Shea terhenti, saat Janet menahan pergelangan tangannya.

" ya ampun She..... gue nggak mimpi kan? " gumam Janet

Bola mata Janet membulat, dan tubuhnya seakan membeku ketika di hadapkan dengan pemandangan yang sangat membuat hati berdebar-debar.

Bagaimana tidak, di hadapannya sudah duduk empat orang laki-laki dengan wajah tampan dan memiliki style yang berbeda-beda

" jantung gue She..... " Janet meletakkan telapak tangan nya tepat di d**anya

" syukur lah masih aman " ujar Janet

" lebay deh Lo!!!!! " Shea tak menghiraukan Janet yang masih terlihat sangat gugup, lalu langsung masuk kedalam private room itu

Seorang laki-laki yang bertubuh tinggi tegap di balut dengan kemeja hitam yang sedikit ketat menunjukkan lekuk otot nya yang terlihat sangat sexi, pahatan wajah nya yang terlihat sempurna jika di pandang dari arah mana saja, kacamata hitam yang masih bertengger di hidung mancung nya, dengan rambut yang terlihat sedikit panjang namun masih tertata dengan rapi, sedang memandang lurus keluar jendela, di temani oleh tiga orang laki-laki yang sedang duduk santai di sofa yg juga tak kalah tampan nya, salah satu dari mereka langsung menoleh kearah pintu yang baru saja di buka oleh seorang wanita.

" akhirnya.... buk bos kita datang juga " ucap salah satu laki-laki yang langsung berdiri dari duduknya saat melihat Shea dan Janet sudah memasuki ruangan. Tiga pasang mata kini juga ikut memandang Shea dan Janet secara bergantian.

" ya ampun Shea.... Alvarez ganteng banget " bisik Janet dengan mata yang berbinar

" itu cowok gue " Shea mengikut lengan Janet

Alvarez membuka kacamata hitamnya, tersenyum melihat wajah sendu yang sudah ia rindukan, Alvarez menghampiri nya lalu membawa Shea kedalam pelukannya.

" ehemmm ehemmm ehemmm " suara deheman itu menyadarkan Alvarez dan Shea, mereka pun langsung mengurai pelukannya

" the first time, gue liat Varez pelukan sama cewek " ucap salah satu laki-laki yang duduk di sofa dengan logat bahasa Indonesia yang sedikit belum lancar

" agree!!!! it's amazing.... " sambung yang salah satunya lagi.

" guys... cewek itu namanya Shea, dia pacarnya Alvarez " bukannya Alvarez yang menjawab, malah Gilang dengan gaya lebaynya yang menjawab

" what " sontak penjelasan Gilang membuat kedua temannya yang baru datang dari Singapura itu terperanjat kaget

" are you serious Bro..... ? " Gilang hanya mengangguk, sedangkan Shea dan Janet hanya memandang ke empat laki-laki tampan itu secara bergantian

" She, kenalin ini James dan Lukas mereka sahabat aku yang baru datang dari Singapura.... " Alvarez memperkenalkan Shea dengan kedua temannya

" terus cewek yang satu nya itu siapa? " kali ini James memandang Janet yang juga berdiri di samping Shea

" dia Janet, sahabat nya Shea " jawab Alvarez

Janet tersenyum manis kepada kedua sahabat Alvarez dan itu tak luput dari pandangan Gilang yang sekarang diam-diam mulai mengagumi Janet.

" owh, jadi Lukas ini seorang dokter? " tanya Shea,

Lukas sedikit sama dengan Alvarez yang juga bersikap dingin dan tak terlalu banyak bicara, saat dirinya ditanya oleh Shea pun dia hanya mengangguk dan sedikit memberikan senyuman.

" Lukas akan pindah bekerja di rumah sakit milik keluarga Alvarez... Dan James juga akan bergabung di perusahaan Taxmania Group " Gilang kembali menjelaskan tujuan Lukas dan James datang ke Indonesia.

Tak ada lagi pembicaraan diantara mereka, tinggal suara dentingan sendok dan garpu yang saat ini terdengar. Setelah makan siang, Shea dan Janet berpamitan kepada Alvarez dan teman-teman nya untuk kembali ke kampus karena mereka masih ada jam mata kuliah.

" ya ampun, gue nggak nyangka kalo Alvarez punya sahabat ganteng-ganteng kayak gitu... apa lagi cowok yang namanya Lukas itu kayak nya tu cowok duplikat nya Alvarez deh " ucap Janet saat dirinya dan Shea sudah berada di kelas.

" jangan bilang kalo Lo tiba-tiba naksir Lukas? " selidik Shea

" emang kenapa? gue kan jomblo wajar dong kalo misalkan gue naksir sama cowok.... yang nggak wajar itu, kalo gue udah punya cowok terus malah naksir sama cowok lain.... " balas Janet yang tak mau kalah

" up to you!!! " Shea tak ingin kembali membalas ucapan Janet, karena ia tahu itu tak akan ada habisnya.