webnovel

Titip Rindu

Adakala diam menjadi salah satu untuk menyimpan rindu, dan air mata untuk menyampaikan rindu. Sekuat apapun kita mempertahankan sebuah hubungan, jika Tuhan sudah berkehendak maka tak ada yang bisa melawanNya... Mengorbankan nyawa demi kehidupan yang baru akan dimulai, mencintai tanpa pamrih, mengasihi tanpa batas, dan menyayangi dengan ikhlas....

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
167 Chs

Eps.10

Shea sudah siap dengan seragam sekolahnya bahkan berulang kali ia membenahi tatanan rambut nya, rambut panjang yang biasa tergerai hari ini ia ikat menjadi satu.

Brian sudah berada di ruang makan lengkap dengan seragam kantornya, karena mulai pagi ini ia kembali memimpin perusahaan besar milik Gunawan, sekarang sudah waktunya Gunawan pensiun dari jabatannya dan di gantikan oleh Brian.

" Good morning..... " Shea menyapa semua penghuni dirumah dengan senyum manisnya

" wah... seperti nya cucu Oma lagi bahagia banget ya.... " goda Anita, Shea langsung memeluk Brian dari belakang

" iya Oma..... soalnya kan papi udah ada disini " Shea beralih duduk kekursi lalu mengambil sepotong roti

" Bik Ani... Ajeng mana ? " tanya Shea yang masih fokus mengunyah rotinya

" Ajeng masih dikamar nya non " jawab bik Ani, tak lama kemudian Ajeng pun muncul

" ayo Ajeng sarapan sama-sama " ajak Oma

" iya Oma" Ajeng membalas dengan sopan

" hari ini papi yang anter ya... sekalian papi kekantor " Brain telah selesai sarapan

" papi udah pindah kerja lagi "

" yeah just for you " Brian mengecup kening Shea " lagian sudah waktunya opa pensiun dan menghabiskan masa tuanya dengan menikmati hasil kerja kerasnya selama ini " sambung Brian, Anita tersenyum

" ciye ..... jadi Oma sama Opa bisa berduaan terus... atau mungkin ada rencana mau honeymoon lagi.. " goda Shea, Anita dan Gunawan hanya tertawa

" ayo Shea... " Brian sudah berjalan menuju pintu, Shea langsung mengambil tasnya di iringi oleh Ajeng.

Sesampainya di sekolah, Shea langsung mencium punggung tangan Brian dan turun dari mobil

" Shea..... " Janet menghampirinya

" aku duluan yah " ucap Ajeng dan langsung meninggalkan Shea bersama Janet.

" tumben nggak bawa mobil "

" gue di anter bokap " Shea dan Janet berjalan menuju kelas

" kantin dulu yuk..... " Janet merubah langkah kakinya menuju kantin

" gue laper, belom sempet sarapan " sambung Janet, lalu dari arah depan seseorang menghampiri mereka dan siapa lagi kalau bukan Aiden

" hai.... " sapa nya dengan ramah Shea dan Janet tersenyum ramah

" oh ya nanti pas jam istirahat, jangan lupa latihan sama anak-anak group musik yah " Shea mengangguk

" Lo ikut pentas musik She.... ? " tanya Janet

" iya.... " jawab Shea singkat

" ya udah kalo gitu, kita kekantin dulu ya " ucap Janet

" kalo gitu bareng aja " balas Aiden, tanpa berkata lagi mereka pun berjalan bersama

Di kantin sudah banyak siswa yang nongkrong termasuk Yesaya dan teman-teman nya

" o ow.... " Ragil memergoki Shea dan Aiden namun disana juga ada Janet

" syuuuttt " Samudera memberi kode pada Daniel, mereka melihat tiga sejoli itu sedang memesan makanan

" untung ada Janet, kalo nggak bisa-bisa tempur mereka " gumam Vino

Tatapan tajam Yesaya tertuju pada Shea dan Aiden, meskipun wajahnya terlihat santai namun wajahnya sudah memerah menahan kecemburuan apa lagi saat melihat Shea tertawa

Brakkkkk!!!!!!

Pandangan semua siswa beralih pada meja belakang sekali yang di tempati oleh Yesaya dan teman-teman nya, Yesaya sengaja menendang kursi di hadapannya membuat suasana kantin tampak menegang.

Shea melirik Yesaya dan Aiden bergantian, sebelum ia berjalan menuju Yesaya namun tangannya di tahan oleh Aiden membuat Yesaya semakin menggeretak kan rahang nya menahan marah.

Janet langsung menarik tangan Shea lalu berjalan menuju meja Yesaya

" Lo nggak usah cemburu, Shea nggak berduaan aja sama Aiden... ada gue juga di sana " ucap Janet langsung menarik kursi untuk duduk, ia tak menghiraukan situasi yang menegang Janet lebih memilih menikmati makanannya.

Yesaya lebih memilih meninggalkan mereka semua, bahkan dia tak menghiraukan Shea disana

" dia orang nya emang cemburuan, jadi Lo harus punya banyak ilmu buat ngadepin dia " ucap Vino

" nanti juga tenang sendiri dia nya " sambung Nabila

" udah... nggak usah Lo fikirin " Janet masih fokus pada makanan nya

Tak tahan akan sikap Yesaya, Shea mengejarnya.

" yah.... pergi tu anak " ucap Ragil

" baru juga jadian, udah berantem " sambung Cheryl

" temen kalian aja yang kekanakan " balas Janet, namun mendapat toyoran daro Daniel

" sakit Daniel kampret..... " teriak Janet

Shea terus mengejar Yesaya yang berjalan dengan cepat, ia tidak memperdulikan bagaimana penilaian siswa terhadap nya.

" Yesaya ..... " panggil Shea, namun tak di hiraukan olehnya

" Yesaya .... " Shea terus mengejar nya, sampai ia terjatuh

Brukkkk !!!!

" aw..... " Shea meringis kesakitan, Ajeng yang melihat itu langsung membantu nya

" kamu nggak apa-apa? " Ajeng nampak cemas

" nggak apa-apa kok, cuma dengkul gue aja yang sakit " Shea mengelus dengkul nya yang sedikit tergores

" mangkanya nggak usah lari-lari " terdengar suara laki-laki yang begitu Shea hafal

Shea melihat laki-laki itu berdiri di hadapan nya dengan raut wajahnya yang tampan nampak santai dan kedua tangannya didalam saku, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Shea berdiri.

" kamu nya di panggil malah cuek " Ajeng nampak canggung berada di tengah-tengah dua orang yang sedang berdebat

" maaf aku duluan yah " Ajeng pun meninggalkan mereka berdua

" siapa suruh kamu ngejer aku " wajah Yesaya kembali dingin

" kamu nya yang bersikap aneh, pergi gitu aja "

" salah siapa yang deket-deket sama Aiden " Shea langsung tersenyum jahil

" owh.... jadi kamu cemburu " Shea memainkan kedua alisnya, membuat Yesaya menjadi tersenyum

" cowok mana yang nggak cemburu liat ceweknya sama cowok lain " Yesaya mencubit ujung hidung Shea

" kan cuma jalan ke kantin doang... lagian ada Janet juga kok... " Shea membela dirinya

" lagian buat apa juga cemburu, orang aku cuma temenan aja sama Aiden " Shea berpangku tangan

" ok... kali ini aku terima alasan kamu, tapi kalo suatu saat aku liat kamu jalan berduaan aja sama dia, aku nggak akan pernah maafin kamu " ancam Yesaya

" lah.... kok gitu? terus kamu sendiri gimana, bukannya kamu juga sering ketemu sama cewek yang namanya Monika itu di basecamp kalian... " Shea tak kalah cemberut nya

" ok, aku juga bakalan janji nggak bakalan Deket- deket sama dia lagi " ucap Yesaya dengan santai

" promise!!!! " Shea mengacungkan jari kelingking nya

" promise!!!! " Yesaya pun membalasnya

" oh ya satu lagi, supaya kamu nggak salah paham gimana kalo jam istirahat kamu nemenin aku latihan musik, soalnya aku ikut lomba pentas musik atas nama sekolah kita "

" ada Aiden juga? " Yesaya mengangkat satu alisnya, dan Shea mengangguk tanpa ragu

" nggak berduaan doang kok, tim seni sekolah juga ikut... dan dari pada nanti kamu nya mikirin yang aneh-aneh mendingan kamu temenin aku latihan " Shea meyakinkan nya

Yesaya memberikan senyuman manisnya pada Shea dan itu jawaban nya IYA.

Yesaya sudah kembali kekelas nya dengan santai dan terlihat sedikit senyuman di wajahnya.

" kenapa Lo... kesambet ? " tanya Vino

" Lo udah baikan ? " sambung Ragil

" dasar cemburuan Lo " ejek Samudera

" cowok labil " ucap Nabila dan Cheryl serentak, Yesaya tak menghiraukan perkataan temannya

Daniel menepuk pundak Yesaya

" jangan sampe, Shea tertipu sama tampang nya Aiden yang sok polos " ucap Daniel

" berani tangannya nyentuh Shea, gue abisin dia... " jawab Yesaya dengan dingin, membuat Nabila dan Cheryl bergidik ketakutan

" bahkan selama Lo di skors, Aiden selalu ngedeketin Shea " ucap Daniel, membuat Yesaya mengerutkan alisnya

" bener banget, bahkan gue denger kalo Aiden ngajak Shea masuk group musik " tambah Nabila

" iya, Shea juga bilang sama gue kalo dia ikut lomba pentas musik " jawab Yesaya

" itu pasti ajakan dari Aiden " ucap Samudera