webnovel

Tirai Penghalang

Ini hanya cerita sederhana seorang pemuda dalam mencari hal untuk penopang hidupnya. Seperti kebanyakan orang muda lainnya. Mencari pekerjaan, menjalin persahabatan, pencarian jati diri, dan… cinta. Drama keseharian anak manusia yang sudah biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cerita tentang kehidupan berkeluarga, meski bukan dengan orang tua kandung. Cerita tentang hubungan baik antar kakak dan adik sepupu. Tentang keakraban antar satu dan lain sahabat, meski berbeda warna, rasa, dan asal. Tentang keagungan cinta yang datang tiba-tiba, tidak pernah diharapkan, menghampiri begitu saja dalam kondisi yang tak biasa. Lantas… Bagaimana bila cinta itu ternyata indah? Bagaimana bila ternyata ia begitu tinggi? Dan bagaimana bila ternyata ia begitu berbeda dari diri? Lets find out.

Ando_Ajo · realistisch
Zu wenig Bewertungen
223 Chs

Kaku Tapi Menyenangkan

"Waah…" ucap Dinda kemudian. "Kalau gitu, boleh dong aku main-main ke tempat kamu ntar, Mia?"

"Dengan senang hati, Tuan Putri," sahut Amia. Dan lagi-lagi mereka bertiga tertawa-tawa.

"Seru bener kayaknye?" tanya Jong.

Saat itu Jong, Steaven, dan Rezqi memutuskan untuk beristirahat sejenak dari bermain voli. Meski disebut seperti itu, sejatinya mereka hanya passing saja, mengoper dari satu orang ke orang lain kala bola voli melambung ke arah masing-masing tanpa ada net sebagai penghalang, alih-alih garis lapangan sebagai pembatas.

"Tauk nih," timpal Steaven pula. "Bagi-bagi dong, jangan ditelan betiga doang."

Jong lantas meraih tiga buah minuman kaleng di dalam tas di samping Dinda. Lalu melemparkan minuman itu ke pada Steaven, dan Rezqi, setelah itu ia sendiri duduk begitu saja di samping Dinda. Steaven duduk di hadapan Dinda, dan Rezqi yang masih terlihat canggung terhadap Amia duduk di depan Jong.

"Emang lu kira makanan?" sahut Ambar atas ucapan Steaven. "Pake dibagi-bagi?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com