"So," ujar Amia memulai pembicaraan sembari menunggu makanan dan minuman yang mereka pesan diantarkan orang. "Berapa lama lagi rencananya kalian baru akan balik ke Jakarta?"
Amia lantas melirik Rezqi dengan ujung matanya, kebetulan sekali kala itu laki-laki tersebut pun memandang ke arahnya. Keduanya sama tersenyum halus tanpa diketahui oleh yang lain, lalu Rezqi menundukkan pandangannya, sementara Amia kembali menatap Ambar di samping kanannya itu.
"Ini udah hari ketiga kita di Labuan Bajo ini," jawab Ambar kemudian. "Hemm, yaa paling lama juga empat hari lagi kita udah balik."
"Tul," sahut Dinda. "Soalnya awal bulan depan, Rezqi sudah harus masuk kerja."
"Hoo, gitu, ya?" Lagi-lagi Amia melirik ke arah Rezqi dengan senyuman manisnya, dan Rezqi semakin merasa kikuk dengan sikap gadis tersebut.
"Itu benar," timpal Ambar pula. "Kasihan ntar."
"Kok kasihan?" ulang Amia berpura-pura tidak tahu sama sekali tentang pekerjaan laki-laki bernama Rezqi di sana itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com