webnovel

tiga serangkai

tiga orang bersahabat dari kecil tinggal dikampung inpres desa tertinggal yang bertingkah konyol tanpa mereka sadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan begitu tiga sahabat ini menjalani nasib masing-masing

Jhony_Koto · realistisch
Zu wenig Bewertungen
33 Chs

lawan imbang

"kemana "kata Joni melihat alinur pergi ketempat sampah kulit durian

"kita Tarok dulu duren nya disini nanti pulang ambil lagi" kata alinur ketika berada perbatasan area pemakaman umum

sebenarnya Joni dan alinur sudah merasakan gelagat aneh ketika memasuki areal pemakaman karena sudah terlanjur basah dilanjutkan juga nyari buah duren sampai lereng tebing

"seperti nya kita sudah keduluan sama orang Jon "kata alinur

"aku rasa juga begitu sebanyak itu buah durian masak masak satu pun tak ada yang jatuh "kata Joni

'siapa lagi yang berani datang kesini selain kita,apa mungkin ajo Umar kuncen pemakaman kampass yang tinggal digubuk itu "kata Joni

"pinjam golok mu" kata Joni lalu menebang batang Sungkai yang tumbuh liar diarea pemakaman

"buat apa "kata alinur

"kita timpuk saja buah duren yang rendah renda dari pada pulang dengan tangan kosong" kata Joni

kemudian alinur membantu alinur memotong sungkai

setelah terkumpul cukup banyak keduanya mulai melempar buah duren

"ambilkan lagi kayunya Jon " kata alinur ketika stok kayu habis

"tak ada nur "kata Joni setelah mencari kayu tak satupun jatuh ketanah

'cari yang benar masak ada yang mengambilnya"kata alinur mendekat kearah Joni

bersamaan dengan itu sekelebat kayu melayang mengenai tubuh keduanya

"aduh siapa yang melempar aku "kata Joni menyenter sekeliling

"aku juga kena" kata alinur sambil memegang pinggangnya

kemudian keduanya mengambil kayu itu dan menyenter keatas batang pohon

mereka melihat pocong diatas pohon duren

"kabur Jon" kata keduanya sambil menghindari kayu yang dilemparkan pada mereka

setelah kayu habis kemudian tangan pocong menjadi panjang seperti ular mengejar mereka berdua

keduanya berusaha memukul dengan kayu ketika tangan pocong hampir dapat memegang mereka

'tolong nur "kata Joni setelah terseret beberapa langkah kebelakang ketika tangan pocong berhasil menarik nya kembali ke pohon durian

alinur yang pegang golok Langsung mengejar dan memotong tangan pocong sampai putus tetap saja tangan itu tak mau lepas walaupun sudah terpisah dengan badannya

Joni mengayunkan kayu batang sukai sekuat tenaga memukul sampai potongan tangan itu terlempar jauh kearah pemakaman

begitu pun nur melakukan hal yang sama

tapi tangan itu datang lagi dan menarik mereka kembali

"Jon tarik badan ku sampai ke perbatasan" kata alinur

dengan bahu membahu mereka berdua berusaha mencapai perbatasan

sampai diluar tiba tiba-tiba sosok tangan menjulur seperti ular itu hilang

"payah lu pocong beraninya belakang dapur saja "ejek alinur

"jangan ngomong begitu nanti dia kesini" kata Joni

"tak bakal dia menyerang sampai kesini karena sudah bukan wilayah nya"kata alinur

'tunggu sebentar aku mau ngambil dulu buah duren nya" kata alinur.

"tak usah bahaya" kata Jon

" kita sudah capek capek ngambil masak di tinggal begitu saja "kata alinur

'kamu tunggu disini atau ikut aku balik " kata alinur

"ikut lah kemana kau pergi" kata Joni mengikuti alinur dari belakang

"jangan takut dia tak akan berani kalau sudah diluar TPU" kata alinur

kemudian mereka berdua menenteng dua du buah duriannya

sampai nya pos ronda

"banyak juga dapat buah durian nya,bikin ketan nya lam"kata ican

kemudian alam bergegas mencuci beras ketan dan memasak nya dikompor gas

"kok aroma durian ini bau karbit begini "kata ican

"bukan duren nya Joni dan bang nur yang bau bangkai "kata alam menunjuk lendir dipergelangan kaki Joni

kemudian keduanya mencuci cairan pocong yang mengenai baju dan badan mereka berdua

"ceritakan ga ya nur" kata Joni

"tak usah ,nanti kapok mereka Ronda keliling kampung " kata alinur

"aku sudah tahu" kata ican

'memang nya apa yang kamu tau tentang kuburan "kata alinur

"kamu ditarik pocong kan "

"seminggu yang lalu aku sama nazar kesana seperti yang kau alami, nazar ditarik kedalam kuburan untung dia teriak aku langsung menolong nya kalian punya bekas luka yang sama"kata ican

"kenapa kau tak cerita ada awal "kata alinur

"aku kira sudah tak ada makanya ketika kamu ajak kesana menolak nya" kata ican

"kejadian ini belum pernah terjadi dikampuang kita sebelum nya" kata alam

"asal pocong itu dari kuburan teriman yang amblas kemungkinan pocong itu keluar dari sana

orang yang punya ilmu rawa rontek memang

penasaran . dia belum mati kalau belum dipisah badan dan kepala nya"kata Ican

'aku tak mau makan duren nya kalau begitu ceritanya 'kata alam

"buah duren tak ada hubungannya dengan cerita ini, kalau tak mau gak apa apa tapi jangan menyesal kelaparan "kata alinur

"kalau kau mau silahkan" kata alam ngambil sarung lalu tidur di bale pos ronda

setelah katan matang mereka makan lahapnya

"langsung bakar kulit durennya atau kubur biar Safril tak tahu kita pelaku nya"kata Joni

paginya ketika Safril lewat pos ronda hendak beli lontong ke lapau etek Nayan

"siapa yang tega sama saya sudah capek begadang semalaman duren saya diambilnya" kata Safril

"kamu tau ga Jon siapa yang ronda tadi malam kemungkinan besar dia maling durian ku "

"seperti nya semalam kalian balanjuang katan dan durian" tebak safril setelah melihat biji durian berserakan disekitar pos ronda

"ya kami dikasih duren sama nenekku "kata joni

"untung orang itu meninggal kan duit setelah mengambil duren dan golok ku " kata safril

"berarti bukan maling namanya, kamu jual golok dan duren mu sama malingnya" kata Joni

"aku tak habis pikir kalau memang niat beli kenapa tak bilang baik baik "kata Safril

"aku tinggal dulu ya Safril aku ke material dulu semen habis "kata joni

"ngomong ngomong malam Minggu dikampuang ayahku ada acara maulid nabi kamu ikut gak "kata Joni

"kalau kamu jemput, aku ikut kalau tidak aku pergi sama yang lain malam Minggu sudah banyak yang janjian Sama aku"kata Safril

"aku malas kesana, rumah mu dekat kuburan "kata joni

"Jon kamu lagi dimana perawat bidan Lela mau kekandang kuda" kata Kasman

"ada apa Jon kamu jadi panik begitu" kata Safril

'perawat bidan Lela mau datang aku harus ke kandang kuda sebelum mereka sampai" kata Joni

" sudah ya aku tinggal ya saf nanti aku wa lah tidak nya kita kerumah nenek " kata Joni

kemudian Joni menemui alinur yang sedang memasang benang mau pasang hebel

"ini duitnya kalau ada yang kurang telpon saja material suruh antar tak sempat ambil sendiri

aku balik dulu" kata Joni memberikan segepok duit pada alinur

"jangan lupa kunyah pinang biarkan kamu lebih rileks dan santai "kata alinur memberikan sebelah pinang

"apa iya pinang bagus bisa bikin rileks juga" pikir Joni

"menurut mitos begitu "kata alinur

aku kurang yakin tapi tak ada salahnya dicoba" pikir Joni mengunyah pinang yang sudah siap makan dan mengantongi yang belum dikupas kulitnya

"aku pamit dulu ingat rumahku harus sudah jadi sebelum malamang di surau pincuran sunsang "kata Joni berlalu pergi ke kandang kuda