webnovel

Hati yang Hancur

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Tatapan Luo Yibei kini hanya tertuju pada gadis yang berada di sampingnya dari awal hingga akhir. Padahal, Luo Yibei biasanya tidak pernah menatap seperti itu. Seolah-olah ada lampu sorot yang hanya menyoroti mereka berdua di tempat itu dan orang-orang lain yang ada di sana hanyalah menjadi bayangan.

Mereka terlihat seperti pasangan yang begitu serasi sehingga mengundang banyak perhatian. Luo Yibei menatap gadis itu dengan tatapan yang sangat lembut, jauh berbeda dari temperamennya yang biasa. Seperti cahaya yang menyinari sebuah tempat bersalju hingga salju itu meleleh, Luo Yibei sekarang membuat hati para gadis hancur.

Fang Chixia merasa ia tidak cocok dengan tempat seperti ini. Ia ingin menemukan satu tempat kosong untuk menunggu Luo Yibei. Namun, entah kebetulan atau tidak, ia selalu bertemu dengan Luo Yibei di tengah kerumunan.

Jamuan makan malam masih berlangsung. Pada akhirnya, Fang Chixia melihat Luo Yibei menyudahi pertunjukannya bersama gadis itu. Kemudian, Luo Yibei menghampiri seorang pria tua yang sedang duduk di kursi depan lobi.

"Jangan minum alkohol jika perutmu sedang tidak sehat,." kata Luo Yibei sambil mengambil anggur yang hendak diminum oleh pria itu.

Luo Enqi tidak senang dengan perlakuan Luo Yibei, tapi ia hanya terdiam. Ia meminta seseorang untuk mengambilkan kursi, kemudian bertanya pada Luo Yibei, "Apa yang kamu lakukan di luar sana beberapa hari belakangan ini?"

"Bukankah aku berada di kantor setiap hari?" Luo Yibei balik bertanya sambil memegang gelas anggur dengan santai.

"Apa maksud dari laporan berita terakhir itu?"

"Tanyakan itu pada Ji Ai," jawab Luo Yibei. Ia sengaja menghindari topik yang berkaitan dengan Fang Chixia dan mengalihkannya pada Ji Ai.

Keluarga Ji dan keluarga Luo memiliki hubungan yang baik. Keluarga Luo mungkin akan memaafkan apa yang dilakukan Ji Ai, tapi lain halnya dengan Fang Chixia. Jika ada yang tahu bahwa Fang Chixia terlibat dalam masalah ini, sulit untuk berasumsi bahwa keluarga Luo tidak akan terlalu memikirkannya.

"Aku tidak peduli dengan apa yang kamu lakukan di luar sana. Tapi, satu hal yang harus kamu tahu, kamu tidak boleh membuat keluarga Luo kehilangan muka!" kata Luo Enqi dengan serius. Kata-kata ini seolah mengingatkan bahwa hanya karena ia tidak mengatakan apa-apa, bukan berarti ia tidak keberatan. Mengingat identitas dan status Luo Yibei, bermalam di hotel dengan wanita bukanlah hal yang baik untuk citra keluarga dan perusahaan.

Pandangan Luo Yibei jatuh pada seorang yang berdiri tidak jauh darinya. Namun, ia tidak tahu apakah orang itu mendengar apa yang baru saja kakeknya katakan padanya atau tidak. Kini, ia malah melihat pria asing itu sedang berbicara dengan Fang Chixia di depan menara sampanye. Tangan pria itu hampir menyentuh pinggang Fang Chixia. Namun, entah Fang Chixia menyadarinya atau tidak karena Fang Chixia juga tidak mendorong pria itu menjauh darinya.

"Yibei, Kakek sedang berbicara kepadamu!" kata Luo Enqi sambil agak meninggikan suaranya karena ia tidak mendengar jawaban dari Luo Yibei.

"Aku mengerti. Sudah malam dan ada sesuatu yang harus aku lakukan, jadi malam ini aku tidak akan menginap di rumah," kata Luo Yibei.

Luo Yibei meletakkan gelas anggur yang tadi dipegangnya, lalu pergi ke arah orang yang tidak jauh darinya. Ia mengerutkan kening ketika melihat tangan pria itu hampir meluncur ke pinggang Fang Chixia. Ia pun segera mempercepat jalannya. Tanpa mempedulikan identitas pria itu, Luo Yibei langsung menyambar tangan pria itu dan memelintirnya hingga berbunyi.