webnovel

Prolog

1 bulan yang lalu.

Alexander Peter Eduardo pria paruh baya berusia 54 tahun, menerima tawaran dari salah satu rekan bisnisnya bernama Charles Wilson, untuk menjodohkan putrinya--Alexa Patricia Eduardo dengan putra dari Charles, untuk mengatasi masalah keuangan bagi perusahaan yang sedang mengalami masalah keuangan, dan hampir saja bangkrut.

Awalnya Alexander tidak menerima tawaran dari rekan bisnisnya. Namun, melihat perusahaan yang sedang mengalami krisis keuangan, ia rela menukarkan putrinya demi uang, untuk menyelamatkan perusahaannya yang sudah didirikan sejak dia muda.

Alexander sendiri pun mengatur pertemuan kedua keluarga di restaurant ternama, pada hari itu juga. Tanpa memberitahu putrinya.

Alexa pun yang tidak tahu apa-apa, hanya bisa menuruti permintaan Daddynya lewat sambungan teleponnya, tidak curiga sama sekali.

Hingga malam pun tiba, Alexa datang ke restoran itu dengan menggunakan pakaian casual, yang tidak cocok untuk masuk ke dalam restaurant ternama.

Alexander yang melihat putrinya datang, sedikit kesal. Melihat pakaian Alexa yang begitu santai. Dan sedikit meminta maaf pada Charles, atas pakaian Alexa.

"Maaf, mungkin putriku lupa untuk mengenakan gaun," ucap Alexander, tersenyum kikuk.

"Tidak masalah, putrimu datang kesini, aku pun ikut senang," balas Charles, menimpali ucapan Alexander.

Alexa pun sudah berada di samping Daddy–nya, masih berdiri, tersenyum canggung, melihat 3 orang berada di meja makan yang sama.

Dipikir Alexa, ia akan malam bersama dengan Daddy–nya saja. Tapi, apa yang dilihatnya tidak sesuai dengan pikirannya.

Daddy–nya bersama dengan 3 orang yang tidak dikenalnya, di antara ketiga orang itu, salah satunya masih muda, Alexa pun tidak merasa curiga, dia hanya berpikir, mungkin saja pria itu adalah salah satu rekan kerjanya.

Lamunan, Alexa pun tersadar, saat Daddy–nya memanggil namanya, Alexa pun tersenyum canggung, menatap ketiga orang didepannya.

"Princess, ini adalah Uncle Charles. Rekan kerja Daddy, dan sebelah Uncle Charles, istri dan putranya," ujar Alexander, memperkenalkan keluarga Wilson satu-satu.

Alexa pun mengulurkan tangannya sambil memperkenalkan dirinya, tersenyum ramah pada keluarga Wilson. Lantas, ia pun duduk di kursi samping Daddy–nya. Membuka menu makanan, dan memesan makanan favorit.

Tak lama, Alexander pun mengungkapkan tujuannya, untuk menjodohkan Alexa dengan putra rekannya. "Alexa, Daddy ingin kau bertunangan dengan Mike, kami berdua sudah sepakat untuk menikahkan mu dengan Mike, jadi Daddy memang sengaja menyuruhmu datang kesini, sekaligus memperkenalkan dirimu dengan Mike."

"What! Daddy ingin aku bertunangan dengan pria ini, yang benar saja Dad, tidak! Tidak! Aku tidak mau, dan menolak perjodohan ini, aku bukan anak kecil yang bisa Daddy jodohkan dengan pria yang tidak aku kenal," ucap Alex, menunjuk Mike Wilson. Tidak suka.

"Kau tidak bisa menolaknya, ini keputusan Daddy. Dan kau harus menerimanya" tolak Alexander, tidak terima dengan keputusan Alexa.

"Tidak! Aku tidak mau! Jika Daddy masih bersikeras menjodohkan aku dengan pria itu, maaf aku tidak menerimanya. Dan satu lagi, aku bisa mencari pria aku, dan pria ini bukanlah kriteria pria yang aku cari!" ketus Alexa, menunjuk Mike, dan bangun dari tempat duduknya, lalu ia pun pergi meninggalkan keempat orang itu.

Mike yang dari tadi terdiam, akhirnya membuka suara, sampai Alexa berhenti, mendengar ucapannya, membuat Alexa geram.

"Aku memang bukan pria kriteriamu, tetapi kau adalah gadis yang aku suka, dan masuk dalam kriteriaku. Uncle Alex, jika Alexa tidak suka dijodohkan denganku, apa aku boleh mengejarnya?" tanya Mike, memprovokasi ucapannya. Tersenyum culas pada Alexa.

Hingga membuat Alexa, terkekeh mendengar untaian kata Mike yang terdengar lucu di telinga Alexa. "Ck…! Kejar saja kalau kau bisa, dan aku yakin kau tidak mampu dan tidak sanggup untuk mengejarku," ucap Alexa melirikan matanya tanpa membalikan tubuhnya.

Lalu, Alexa pun pergi tanpa mau mendengarkan ucapan-ucapan Mike dan teriakan Daddy–nya.

•••

Hari pun berlalu, tak terasa sudah hampir 2 minggu ini. Sejak kejadian di restaurant itu, hubungan antara Alexa dengan Daddy–nya pun tak berjalan baik, ia selalu menghindar dari Daddynya, malas. Tidak ingin ribut ataupun berbicara dengan Daddynya.

Seperti beberapa hari yang lalu, Alexander dan Alexa bertengkar hebat, tentang perjodohan yang akan Alexander gelar satu minggu mendatang.

Alexa terus menolak keinginan Daddynya, tetapi Daddy terus memaksa dan pertengkaran itu pun terjadi hingga hari ini. Ia bahkan tidak mau bertemu dengan Daddynya atau berbicara olehnya.

Sampai Alexa pun merencanakan pelariannya, untuk kabur dan menghindar dari pertunangan bodoh itu, Tapi sayangnya, Daddynya selalu tahu dan menggagalkan rencana pelarian Alexa, Lalu meminta para anak buahnya untuk menjaga Alexa dengan begitu ketat. Kemanapun Alexa pergi.

"Benar-benar, tua bangka itu tidak memberiku celah sedikitpun!" kesal Alexa melihat para anak buah Daddynya berdiri di depan pintu mobilnya.

Alexa pun tidak peduli, ia terus berjalan kearah mobilnya, sambil memikirkan rencana yang benar-benar matang untuk kabur dari perjodohan itu.

•••

Matahari hampir mulai tenggelam, Alexa baru saja tiba dari tempat menuntut ilmu, baru saja ia menginjakkan kaki di mansionnya, dia melihat Mike berdiri di depan pintu.

Raut wajah Alexa berubah seketika, kesal. Melihat pria yang tidak ingin dilihatnya.

Namun, Mike tidak peduli dengan Alexa. Malahan ia tersenyum ke arahnya, membuat Alexa bertambah kesal.

"Hai sayang, kau sudah pulang?" tanya Mike menghampiri Alexa.

"Jangan sok akrab denganku, aku tidak mengenalmu!" balas Alexa sinis.

"Tapi aku mengenalmu, sayang!" Mike memegang tangan Alexa yang ingin pergi.

Hingga membuat Alexa menatap tajam Mike. "Lepaskan tangan kotormu dari tanganku, aku tidak sudi bersentuhan denganmu. Walaupun hanya tanganku saja," sinis Alexa.

"Kau harus terbiasa denganku Alexa, karena aku tunanganmu."

"Tunangan! Bermimpilah terus, karena aku tidak sudi dijodohkan dengan pria sepertimu," Alexa menghempaskan tangannya dan berlalu pergi meninggalkan Mike.

Tidak peduli dengan pria itu, yang menatap kepergian Alexa. Sampai Alexa berada di dalam mansionnya. Melihat kedua keluarga sedang berkumpul, membicarakan tentang perjodohannya yang akan segera diselenggarakan.

Alexa bergumam, mengumpat kesal, mendengar suara daddynya tentang perjodohan itu. "Sialan! Tua bangka itu benar-benar keterlaluan, aku harus segera mencari cara untuk menggagalkan perjodohan bodoh ini."

Alexa tidak ingin mendengar terlalu banyak tentang perjodohan, ia pun terus berjalan ke arah tangga menuju kamar pribadinya.

Baru saja Alexa, menaiki beberapa anak tangga, suara Daddynya memanggil meminta Alexa untuk bergabung di antara mereka.

"Princess kemarilah! Uncle Charles dan Mike datang untuk mempersiapkan pertunangan kalian!"

"Ck…! Daddy masih saja begitu gigih menjodohkan aku dengan pria itu,! Tapi maaf aku tidak berminat bergabung dengan kalian," balas Alexa, menimpali ucapan Daddynya, tanpa mau menatap mereka bertiga, malas.

"Alexa! Jangan kurang ajar pada Daddymu, cepat turun dan bergabung dengan kami! Atau aku akan menyeretmu dengan caraku sendiri?!" Alexander marah mendengar ucapan Alexa yang tidak bersahabat.

"Walaupun Daddy menyeretku, aku akan tetap berlari, dan terus berlari sampai kau bosan menyeretku."

Lantas, Alexa pun menaiki anak tangga lagi, tidak peduli dengan teriakan Daddynya. Memanggil namanya berulang kali.

Bagi Alexa ini semua sudah cukup, Daddynya benar-benar tidak mengerti perasaannya. Dan selalu mementingkan uang dan hartanya saja.

•••

2 minggu kemudian.

Tepat hari ini, mansion milik Eduardo akan diselenggarakan pesta pertunangan Alexa dengan Mike.

Alexa dijaga ketat tidak boleh pergi kemana-mana. Dikurung di dalam kamar, sampai malam pesta pertunangan itu digelar. Ia baru di perbolehkan keluar.

Sungguh miris nasib Alexa kali ini, tempat yang menjadi rumahnya, berubah dalam sehari. Menjadi sebuah penjara untuknya. Tidak boleh keluar. Bahkan untuk makan saja, ada pelayan yang diperintahkan untuk mengantar makanan untuknya

Seperti saat ini, pelayan yang dipersiapkan untuk mengurus dan mengantar makanan Alexa datang. Membawa beberapa jenis makanan bahkan hidangan makanan kesukaan Alexa.

Alexa hanya tersenyum kecut, melihat pelayan itu datang bersama dengan gaun mewah yang akan dikenakan malam ini.

"Nona, Tuan meminta aku untuk mengantarkan makanan dan gaun yang akan nona gunakan malam ini. Aku akan menaruhnya di ranjang milik, nona." ucap pelayan itu dengan suara ramah.

"Terserah! Aku tidak peduli!" balas Alexa tanpa melihat gaun itu. Terus memperhatikan layar ponselnya.

Sampai Alexa menemukan cara untuk melarikan diri dari acara pertunangannya nanti malam, cara yang begitu klise mampu membuat Alexa tersenyum.

"Aku sudah menemukan caranya," ucap Alexa terdengar oleh pelayannya, yang belum pergi dari kamar.

"Cara apa nona?" tanya pelayan itu, terlihat bingung.

"Hah!" Alexa melongo kaget, mendengar ucapannya pelayannya. Ia lupa kalau masih ada orang lain di dalam kamar pribadinya.

Kemudian, Alexa merubah raut wajah kagetnya. Berpura-pura tidak mengerti. "Cara? Apa maksudmu?" tanya Alexa.

"Tadi aku mendengar nona menemukan cara? Dan maksudku, nona menemukan cara apa?" jelas pelayan itu.

"Oh.. Itu maksudku? Aku menemukan cara untuk menyelesaikan game yang aku mainkan," bohong Alexa. Ia tidak ingin seseorang tahu rencananya.

"Aku pikir nona menemukan cara apa! Kalau begitu aku izin keluar. Dan jangan lupa makan-makanan nona," pelayan itu pun pergi meninggalkan Alexa sendiri.

Melihat pelayan keluar dari kamar pribadinya, Alexa menghela nafas panjang, beruntung pelayan bodoh itu bisa dibohongi olehnya. Lalu Alexa pun berdiri mencari sesuatu untuk digunakan nanti malam.

Ya, Alexa berencana untuk kabur malam ini, menghindari pertunangannya dengan Mike Wilson.