webnovel

The Tales of Lixe

Pada suatu hari, ketiga dunia yang seharusnya terpisah bersatu. Dunia itu adalah Iume, Lapha, dan Veden. Masing-masing dunia mempunyai ras-ras yang menghuninya. Kejadian itu membuat seluruh dunia terkejut, tetapi di tengah itu tiba-tiba ras-ras dari Lapha menyerang dan mengakibatkan perang besar pertama. 20 tahun kemudian Edward, seorang pemuda yatim piatu yang mempunyai sebuah tujuan besar yaitu untuk membuat perdamaian di seluruh dunia. Edward adalah pemuda yang tidak mempedulikan ras karena dia menganggap seluruh ras itu sama. Tetapi tujuan itu sangatlah jauh dari jangkauannya yang sekarang, tetapi apakah ini sebuah keberuntungan atau kesialan, dia mengalami kejadian yang merubah hidupnya dan itu membuatnya semakin dekat dengan tujuannya itu. Inilah kisah dari dari dia yang telah menjadi legenda di masa lalu, maupun masa depan. Sebuah kisah legenda yang telah terlupakan tentang dia yang agung.

OlphisLunalia · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
105 Chs

The Fall of Dwarf Kingdom part 3-3

Sekaranglah waktunya pertarungan puncak yang akan menentukan hasil akhir dari perang ini, perang untuk menentukan masa depan ras Dwarf akan ada di tangan siapa.

Fiezayr yang telah menghabisi para naga yang ada di sana pun sekarang hanya memiliki satu lagi tugas, membereskan naga terakhir yaitu Crimson Gaufel, sang naga yang menjadi bawahan dari sang raja naga hitam.

Begitupun dengan Gaufel, dia sendiri sudah merasa tidak sabar mengetes seberapa kuat Fiezayr sekarang.

"Tidak aku sangka kalau kau yang telah mengkhianati raja iblis sekarang malah menjadi bawahan seseorang. Apa yang terjadi dengan misi balas dendammu itu, Fiezayr?"

Fiezayr yang mendengar itu pun mendarat di atas tanah dan dia perlahan berjalan mendekati gaufel dengan senyumannya yang tidak biasa itu.

"Aku bukanlah bawahan dari siapapun, aku yang telah mendapatkan kekuatan yang sempurna ini bahkan bisa mengalahkan raja nagamu yang haus pertarungan itu."

"Apa kau bilang? Mengalahkan?"

Gaufel pun mulai berubah, dia yang dari tadi hanya biasa saja sekarang terlihat ada api amarah di dalam dirinya, bahkan dari tatapannya saja sudah terasa hal itu semenjak Fiezayr menyombongkan dirinya.

Sebagai bawahan dari raja naga yang setia, Gaufel tentu tidak bisa menerima ejekan dari Fiezayr yang sudah keterlaluan itu, ejekan dari seorang bocah yang masih belum tahu dunia yang sebenarnya.

"Jangan sombong kau bocah kecil, kau yang bahkan tidak bisa mengalahkan Avvanyyon mau mengalahkan dia?"

Gaufel yang sudah setengah bertransformasi itu membungkukkan badannya sampai-sampai salah satu tangannya yang masih dalam wujud tangan Humanoid itu menyentuh tanah.

Api-api yang panas pun mulai keluar dari seluruh tubuhnya, api amarah yang menunjukkan perasaannya saat ini.

"Akan aku tunjukkan kepadamu sekali lagi, apa itu arti kekuatan yang sesungguhnya dan masih sejauh apa jarak di antara kita!"

Memang Gaufel itu masih sangat lemah jika dibandingkan dengan sang raja naga yang dia layani, dia bahkan lebih lemah jika dibandingkan Avvanyyon yang berhasil dikalahkan oleh Edward dengan kekuatan penuhnya saat itu tetapi tetap dia adalah naga yang kekuatannya sama sekali tidak boleh diremehkan.

Sekarang tubuhnya pun mulai melakukan transformasi untuk seutuhnya menjadi naga. setengah badannya yang masih berbentuk humanoid itu perlahan mulai berubah ke bentuk naga.

Pada saat itu Fiezayr langsung bergegas menyerang Gaufel sebelum dia bisa sampai menyelesaikan transformasi penuhnya itu dengan sabit besar yang dia pakai tetapi memang kekuatan Gaufel tidak bisa diragukan lagi, sabit besar itu bisa dihindari dengan mudah olehnya.

Segera setelah itu Gaufel menyemburkan apinya kepada Fiezayr tetapi dengan cepat dia menghindar dan menjauh darinya.

"ROOOOAAAARRR!"

Auman naga Gaufel yang disertai dengan api yang bersuhu sangat panas dari seluruh tubuhnya itu menandai telah selesainya transformasinya, sekarang Gaufel telah menunjukkan wujud naga apinya yang berukuran sangat besar. Api-api panas menyala di seluruh badannya, api yang bahkan bisa melelehkan besi.

"SEKARANG AYO KITA LIHAT SEBERAPA KUAT KEKUATAN YANG KAU SOMBONGKAN ITU!"

Dengan cepat Gaufel terbang menuju Fiezayr dengan mulut yang terbuka berusaha menerkam Fiezayr, segera Fiezayr pun menghindari serangan itu dan setelah menghindari serangan Gaufel itu dia mengayunkan sabit besarnya ke arah Gaufel.

Gaufel menyadari serangan dari Fiezayr itu, lalu Api-api yang berkobar-kobar di tubuhnya itu membentuk sosok kepala naga yang dengan mulut terbuka mencoba melahap Fiezayr.

"Apa?"

Fiezayr sangat terkejut dengan itu, di dalam kepalanya sama sekali tidak terbesit akan serangan Gaufel yang seperti itu sehingga dia tidak bisa menghindarinya.

"Sial!"

Kepala naga itu pun berhasil melahap Fiezayr yang tidak sempat menghindar dan pada saat itu kepala naga itu berubah menjadi bola api yang mengurung Fiezayr di dalamnya.

"MELEDAKLAH!"

Bola api itu pun meledak dengan dahsyat dengan Fiezayr yang ada di dalamnya, ledakan yang bahkan mampu membuat apapun yang ada di dalam radiusnya terbakar dan hangus dengan suhu apinya yang sangat tinggi.

Setelah ledakan yang dahsyat itu terlihat sesuatu yang jatuh ke tanah, itu adalah Fiezayr yang terluka akibat serangan tidak terduga dari Gaufel.

Memang Feizayr tidak mati hangus terbakar karena api itu tetapi tetap api itu sangat mengerikan sampai-sampai dia bisa terluka.

"APA HANYA INI KEMAMPUANMU SANG MANTAN GADIS API?"

Ini pertama kalinya Fiezayr mendapatkan luka setelah dia mendapatkan kekuatan dari Yulia, dia pun merasa syok karena luka ini.

"Sakit...apakah ini yang namanya luka?"

Selain itu Fiezayr juga terkejut akan kekuatan dari Gaufel yang jauh melebihi ekspektasinya.

Tentu Fiezayr tahu siapa itu Gaufel dan dia juga pernah bertarung dengannya dulu tetapi pada saat itu dia terlihat jauh lebih lemah dari yang sekarang.

"APA KAU BINGUNG KENAPA AKU SEKUAT INI? ITU SEMUA KARENA APIKU ADALAH API AMARAH!"

Kekuatan Gaufel sendiri tergolong unik karena kekuatan apinya akan menguat semakin dia merasakan amarah sehingga kekuatan itu sangat cocok untuk dirinya yang mudah sekali tersulut amarah.

"PADA SAAT DULU KITA BERTARUNG, AKU BAHKAN TIDAK MENGELUARKAN SETENGAH DARI KEMAMPUANKU DAN SEKARANG KAU BERHARAP BISA MENGALAHKANKU DENGAN KEKUATAN YANG MASIH SEPERTI ITU?"

Perlahan Gaufel mendekati Fiezayr yang terdiam membisu.

"AKU PUJI KAU KARENA BISA MENGALAHKAN BAWAHANKU YANG KROCO-KROCO ITU, TETAPI..."

Gaufel mengaum sekali lagi memperlihatkan apinya yang menyala-nyala di seluruh tubuhnya dan juga menunjukkan kekuatan apinya yang luar biasa.

"SEKARANG HADAPILAH KEMATIANMU!"

Gaufel mengeluarkan api yang sangat panas dari mulutnya dan menyemburkannya kepada Fiezayr, tetapi Fiezayr juga belum kalah hanya dengan satu serangan itu, dia langsung menghindar dan terbang menjauh.

"HO~ KAU MASIH BISA BERGERAK YA?"

Api yang membara di dalam mulut Gaufel berubah menjadi laser dan kemudian dia mengarahkannya secara horizontal kepada Fiezayr yang terbang menjauh itu.

Fiezayr sangat terkejut dengan itu karena tiba-tiba ada laser yang datang dari sampingnya dan terpaksa dia menggunakan barrier untuk melindunginya dari laser itu.

Laser itu sangatlah panas, bahkan saking panasnya itu sampai meninggalkan jejak di apapun dan meledakkan apapun yang tersentuh oleh laser itu membuatnya hancur.

Dengan laser itu ledakan pun hampir terjadi secara bersamaan di garis di mana laser itu menyentuh, ledakan api yang sangat kuat dan juga panas telah memporak-porandakan tempat terjadinya peperangan itu.

Segera setelah ledakan itu, Gaufel sama sekali tidak mengasih jeda sama sekali, dia langsung terbang menuju Fiezayr dan dari atas dia pun menukik dan menerkam Fiezayr dengan salah satu kaki naganya.

Belum cukup sampai itu, dari kaki Gaufel yang sedang menerkam Fiezayr juga terlihat dia mengeluarkan api yang sangat panas dari sana untuk memanggang Fiezayr hidup-hidup lalu sesuatu yang mengejutkan pun terjadi.

"HMMM...?!"

Kaki yang menerkam Fiezayr itu tiba-tiba terpotong dan terlihat di sana Fiezayr yang dengan sabit besarnya terbang langsung menuju ke kepala Gaufel untuk memenggalnya.

"Matilah kau!"

Di waktu yang singkat itu Fiezayr mengeluarkan Zonenya yang melingkupi seluruh area itu dan dengan sekejap kepala Gaufel yang terbuat dari api itu terlepas dari tubuhnya dan terjatuh ke tanah.

Sejujurnya ini memang pertarungan yang sangat melelahkan melawan seseorang seperti Gaufel, tetapi pada akhirnya Fiezayr berhasil menunjukkan kekuatannya yang hebat itu kepada semuanya.

Dengan bangganya Fiezayr mengangkat satu tangannya ke atas sebagai tanda kemenangannya, di dalam kepalanya saat ini terbayang wajah Yulia yang entah kenapa masih belum muncul menghadapi Gaufel tetapi itu tidak masalah karena dialah yang menang.

Dengan napas yang terengah-engah dan juga tubuhnya yang semakin berat karena menerima serangan telak dari Gaufel berkali-kali dia pun mulai mengendorkan pertahanannya.

"Akhirnya...akhirnya aku menang!"

"APA KAU TIDAK PERNAH MENDENGAR KATA JANGAN LENGAH SEBELUM KAU BENAR-BENAR MEMASTIKAN KEMENANGANMU?"

Tiba-tiba sebuah pedang besar menusuk Fiezayr dari belakang, sebuah pedang yang terbuat dari api yang membara milik Gaufel yang berada tepat di belakangnya.

"A-apa...?"

"Terbakarlah!"

Dengan kekuatannya, Gaufel pun membakar seluruh tubuh Fiezayr yang tidak dilindungi oleh apapun itu.

Fiezayr berteriak kepanasan karena api Gaufel yang sangat panas, bahkan jauh lebih panas dari apinya pada saat dia menjadi naga dulu. Seluruh darah di dalam tubuhnya terasa mendidih, bahkan hanya untuk mempertahankan kesadarannya saja dia hampir tidak bisa. Tetapi walau seperti itu dia berusaha untuk tetap sadar, dia pun memaksa tangannya untuk bergerak dan dia mengeluarkan sihir terakhir yang dia bisa.

"Zone..."

Kali ini daripada untuk menyerang, dia memakai sihir Zone miliknya itu untuk melepaskan diri dari pedang Gaufel yang menancap di dadanya, tetapi memang karena luka yang ia terima itu parah, dia pun segera terjatuh menghantam tanah segera setelah itu.

Dengan kesadaran yang sudah hampir hilang, dia melihat ke arah Gaufel yang masih di wujud Humanoidnya.

Gaufel pun turun ke tanah.

"Bagaimana...bagaimana bisa ini terjadi *cough*"

"Bagaimana? Apa kau tidak sadar kalau tubuh naga yang kau lihat itu hanyalah aku yang mengeluarkan sihir api?"

"Sihir api?"

"Ya, aku mengeluarkan sihir api untuk melapisi tubuhku dan membentuknya seolah-olah seperti wujud naga asliku."

"Bagaimana...itu...mungkin...?"

"Untuk naga sekelasku, apa kau pikir itu tidak mungkin? Dengar ya akan aku beri kau saran meskipun itu percuma karena kau juga akan mati sebentar lagi.

Gaufel berjalan mendekati Fiezayr yang kelihatannya sudah tidak berdaya itu.

"Pertarungan itu bukan hanya soal kekuatan, tapi juga strategi. Kau pikir aku hanya akan bertarung dengan siapapun hanya dengan mengandalkan kekuatan saja?"

Fiezayr menyadari kesalahannya sekarang, dia sekarang tahu kenapa para Unit Schwarz dan para unit yang lain tidak mudah dikalahkan walau musuhnya berkali-kali lebih kuat dari mereka, itu semua karena kemampuan analisa dan strategi mereka yang membuat mereka bisa mengimbangi Gaufel tadi sehingga membuatnya kesulitan. Bahkan mungkin jika mereka yang ada di posisinya, mereka mungkin bisa mengalahkan Gaufel.

Setelah dia sampai ke tempat Fiezayr, Gaufel pun mempersiapkan serangan terakhirnya untuk menghabisi Fiezayr untuk selama-lamanya, dia memegang dengan erat pedang yang dia buat dari api panas miliknya itu dan mengarahkannya ke Fiezayr untuk menusuknya dan memberinya serangan terakhir.

"Sampai jumpa bocah dungu."

Fiezayr merasa dirinya sudah benar-benar berakhir kali ini, dan ini semua karena kelemahannya sendiri, seandainya dia bertarung secara lebih berhati-hati maka dia mungkin bisa menang.

"Kakak...jadi ini apa yang kamu maksud ya?"

"Fie...bangunlah...jangan menyerah..."

Fiezayr pun tersenyum karena entah kenapa dia mendengar suara kakaknya yang sudah tiada memohon dirinya untuk bangkit.

"Dengan tubuh yang sudah hampir hangus terbakar ini, apa yang kamu katakan kak?"

"Fie...bangunlah..."

"Kakak..."

"Bangunlah Fiezayr...kamu adalah..."

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...!"

Secara tiba-tiba Fiezayr bangkit lagi dari keadaannya yang sekarat itu dan kali ini dia benar-benar nampak berbeda.

Gaufel seketika itu langsung mundur melihat tiba-tiba gadis yang seharusnya sudah sekarat itu telah bangkit lagi.

"Apa? Apa yang terjadi dengannya?"

[Ini tidak normal] itulah yang ada di pikiran Gaufel ketika dia melihat Fiezayr yang sekarang bangkit lagi dan bukan hanya itu, di sekitar tubuhnya juga terlihat api berwarna biru yang berkobar hebat.

Terlihat mulut Yulia yang menyeringai melihat itu.

"He~ sudah kuduga..."

Tanpa pikir panjang, Gaufel yang merasakan bahaya kalau Fiezayr dibiarkan seperti itu pun langsung bergegas menyerang Fiezayr dengan kekuatan penuhnya tetapi...

Tepat di depan Gaufel terlihat Yulia tiba-tiba ada di sana menghentikan serangan penuh Gaufel hanya menggunakan satu tangannya.

Gaufel pun terkejut bukan main ketika melihat ada orang yang berhasil menghentikan serangannya dengan hanya satu tangan, dia adalah seorang gadis yang memiliki rambut Twintail panjang berwarna putih bersih, Yulia sang Libra.

Yulia mengepalkan tangan kanannya dan dia pun meninju Gaufel tepat di dadanya.

Tentu tinjuan dari Yulia itu sangat mematikan karena jika orang biasa menerima tinjuan itu tidak salah lagi mereka akan hancur berkeping-keping, tinju itu bahkan mampu membuat Gaufel memuntahkan darah dan terhempas sangat jauh dari tempat itu menembus tembok kota.

Setelah meninju Gaufel, Yulia berbalik menghadap Fiezayr yang sekarang dalam keadaan seperti hampir kehilangan kesadarannya.

"Yu...lia...kenapa...?"

Yulia mengarahkan tangannya kepada Fiezayr dan seketika itu semua api biru yang berkobar di sana menghilang lenyap tanpa sisa.

"Kamu sudah memenuhi ekspektasi Yulia, hanya itu."

Dari reruntuhan puing-puing bangunan tempat di mana Gaufel tertimbun, tiba-tiba terlihatlah sesosok naga api yang muncul dari sana yang mengaum dengan kerasnya.

"DASAR BOCAH-BOCAH KURANG AJAR!"

Gaufel dengan cepat terbang ke arah Yulia yang berdiri di depan Fiezayr tetapi tiba-tiba di depannya ada satu orang valkyrie yang meninju Gaufel dengan tangan yang berlapis sarung tangan besar dan membuatnya terhempas untuk yang kedua kalinya.

Saat itu di samping Valkyrie yang meninju Gaufel, muncullah delapan orang Valkyrie yang secara ajaibnya sekarang ada di sana, para Valkyrie yang terlihat sangat berbeda dengan Unit Valkyrie yang lain.

Para sembilan Valkyrie itu pun menghadap Yulia.

Salah satu dari sembilan Valkyrie itu pun berbicara kepada Yulia, dia adalah Valkyrie yang memegang pedang dan perisai di tangannya.

"Melapor: kami Unit Odin, sudah datang menerima perintah dari tuan putri."

Akhirnya satu chap lagi nih Arc Dwarf kelar juga dan bisa pindah ke Arc Lorelei

OlphisLunaliacreators' thoughts