I. Toatoa

Xyor (baca: Sior). Dunia yang sangat indah dan dipenuhi berbagai misteri. Berbagai makhluk hidup tumbuh dan berkembang di sini. Dari yang melata, hingga terbang di angkasa. Dari yang berenang di samudera luas tak bertepi, hingga tersembunyi di balik kegelapan rimba raya.

Keindahan yang tidak hanya tampak saat sang matahari bersinar menaungi seluruh mayapada. Namun, saat sang malam melebarkan sayapnya memeluk jiwa-jiwa yang terlelap mengejar mimpi-mimpinya.

Anginnya berhembus pelan, menyapa jiwa-jiwa yang resah. Tatkala kicauan burung terdengar nyaring menggugah hati-hati yang terbius oleh aroma misteri di dunia yang indah dan terkadang terkesan menyimpan jutaan keindahan tersembunyi. Xyor adalah puisi yang dialunkan para pujangga sejak awal masa. Bait-baitnya tak lekang oleh hempasan sang zaman.

Energi yang tak kasat mata, mengalir dalam kehidupan setiap makhluk yang tumbuh dan berkembang di dunia yang indah ini. Energi yang mengalir bersama sang angin. Merayap bersama akar-akar rerumputan. Mewarnai daun-daun dengan warna hijau cerahnya. Lembut berpadu bersama aliran air sungai dan danau, hingga bersatu di samudera raya. Energi ini dikenal sebagai Manna, atau Energi Kehidupan.

Xyor adalah dunia yang dipenuhi dengan mistis dan sihir.

Sihir yang menyatukan dan sihir yang memisahkan.

Sihir yang menciptakan dan sihir yang mengendalikan.

Sihir yang memberi kehidupan dan sihir yang membawa kematian.

Sihir yang berasal dari 4 kristal dengan elemen dasarnya masing-masing. Air, api, angin dan tanah. Dan tak lupa, 2 elemen khusus. Cahaya dan kegelapan.

Namun sayangnya, tidak semua orang bisa menguasai sihir ini. Hanya mereka yang memiliki bakat bawaan dari lahir yang sanggup mempelajari dan menguasainya.

Manusia dan hewan, serta beberapa ras lainnya yang hidup di Xyor, hidup berdampingan dalam damai. Apakah kedamaian ini dalam arti sesungguhnya? Sebagian berpendapat, hal ini lebih disebabkan karena tiap ras hidup di negara-negara yang sangat berjauhan, dan berada pada lingkungan yang sangat berbeda.

Ada 6 negara berdiri di Xyor. 4 negara pertama merupakan negara-negara yang saling berhubungan, baik ekonomi maupun politik.

Meskipun, seperti yang dijelaskan tadi, berada pada jarak yang berjauhan. Dan, disamping keempat negara itu, terdapat dua negara yang tersembunyi, yang letaknya sangat sulit dijangkau. Bahkan bagi sebagian orang hanya menjadi mitos belaka.

Toatoa. Yang berada di Benua Mbuhmbuh. Piliipu, yang berada di Puncak gunung Wedhoes Ghembell. Gunung tertinggi di Xyor. Banyuhijau, negara yang berada di tengah samudera Singluasan. Dan, terakhir adalah Bintangdoewa. Negara yang berada di atas Awan Megamendoeng.

Sedangkan negara Teaja dan Matemija, letaknya tidak diketahui. Hanya rumor yang beredar, yang menceritakan bahwa kedua negara ini berada di tempat yang mustahil untuk disinggahi.

Cerita ini, akan bermula di salah satu negara yang bernama Toatoa. Negara yang memiliki ibukota bernama Piroiki ini, berada di Benua Mbuhmbuh. Sebuah benua yang memiliki banyak gunung berapi. Karena banyak gunung berapi, tanah di Toatoa pada umumnya berwarna merah. Namun, begitu subur. Sehingga, mudah untuk dijadikan lahan bercocok tanam.

Di negara Toatoa, penduduknya berasal dari ras manusia. Umumnya, mereka bekerja sebagai petani, pedagang dan buruh tambang. Teknologi metalurgi berkembang pesat di negara ini. Berbagai peralatan logam, baik yang digunakan sebagai alat penunjang pekerjaan mereka, maupun peralatan perang, dapat dengan mudah diproduksi. Agak mengherankan sebenarnya, di sebuah dunia yang aman dan tenteram, peralatan perang tetap dibuat. Mungkin, para penguasa di Toatoa, berprinsip jika ingin memelihara perdamaian, harus siap untuk menghadapi peperangan.

Negara ini diperintah oleh seorang raja yang bernama Raja Red XIII.

Cerita kita ini akan dimulai dari seorang anak muda, yang rada telmi (telat mikir). Meskipun demikian, pada dasarnya, dia merupakan seorang pemuda yang sangat cerdas. Dia bernama Joko. Ya, hanya Joko. Tidak ada embel-embel lain di belakang namanya. Pemuda yang tinggal di sebuah kota kecil yang bernama Regendi Town.

Seorang pemuda biasa, yang nantinya akan terlibat dalam petualangan penuh misteri. Misteri yang diawali oleh turunnya kabut yang berwarna kehijauan di hutan di dekat kota tempatnya tinggal.

Misteri yang kelak akan menentukan nasib seluruh negara, bahkan nasib dari Xyor itu sendiri.

--- end of Bab I ---