webnovel

Mimpi Buruk

Cuitan suara burung yang terdengar sangat merdu, seakan menjadi suara alarm yang di sediakan oleh alam. Untuk menyadarkan kembali Dominic, pada buaian mimpi yang secara erat memeluk pria tersebut. Mungkin karena tubuh dan pikiran yang lelah, membuat pria itu tidak sadarkan diri dari sore hari, hingga keesokan pagi harinya.

Sinar matahari yang menembus dari sela jendela yang tidak tersekat dengan rapi, langsung mengarah pada wajah tampan Dominic yang masih memejamkan matanya. Hal itu membuat Dominic mau tidak mau, harus segera membuka mata, saat itu juga.

Mata yang tadinya sangat sulit untuk terbuka, seketika dengan mudah dapat melakukan hal itu tanpa ragu sedikit pun juga. Semua itu karena kedua manik mata Dominic, melihat satu hal yang tidak biasa. Saat ini kedua matanya tertuju pada Putri Azaela yang masih berada di dalam buaian mimpi. Berada tepat di samping tempat tidur yang sedang di gunakan oleh Dominic untuk beristirahat.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com