Tristan keluar ruangannya dengan wajah kacau, meninggalkan Bella yang tidak Tristan ketahui apakah sudah beranjak pulang atau belum setelah percakapan berat mereka. Sangat berat bagi Tristan memang, kesalahan terbesar dalam hidupnya diungkit Bella kembali. Padahal mati matian Tristan mengubur masa lalu itu dan membuka lembaran baru dengan Bella. Tapi rupanya Tristan baru sadar, reputasi buruk itu akan selalu tercium. Bagaikan bangkai, sebagaimanapun disembunyikan akan tercium juga. Kini Tristan mengutuk dirinya sendiri, ketidaksadarannya sendiri. Insiden itulah, satu satunya penyebab Tristan bisa membenci dirinya sendiri.
Luki mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang di siang hari Kota Jakarta. Dirinya dan Tristan akan melanjutkan investigasi ke museum tempat penemuan jenazah tanpa identitas beberapa waktu lalu.
"Akan mulai dari mana investigasi ini Kapten? Maksudnya, siapa yang akan Kita temui pertama kali begitu datang ke museum?" tanya Luki yang kurang paham.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com