Tidak ada keramahan di wajah Bella sepanjang Tristan memberikan penjelasan soal dokumen yang baru saja bocor itu. Jujur saja, Tristan agak ngeri melihat Bella marah malam ini. Istrinya itu memang berbaring di pangkuannya, mengintimidasinya dari sana. Susah payah dan hati hati Tristan berbicara, takut malah membuat Bella semakin marah.
"Jadi gitu Ma. Alasan Saya gak cerita ... masih sama. Saya gak mau Kamu kepikiran." Tristan menutup penjelasannya, namn Bella tak bergeming dari menatapnya tajam.
"Jangan marah dong Ma, takut ih matanya mau keluar gitu."
PLAK!
Satu pukulan keras mendarat di dadanya, "Alasan klasik Kamu tuh Mas. Gak mau kepikiran gimana sih? Orang Kamu pulang bad mood aja Saya mikir. Apapun tentang Kamu, dan Kita bertiga ... harus jadi beban pikir bersama," tegasnya penuh penekanan.
Tristan mengangguk-ngangguk, "Iya. Maaf."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com