Semua orang berkumpul di ruang tengah lantai satu, dengan kondisi siap pergi meninggalkan villa itu, menyusul kabar penemuan korban masif nan mencengangkan, pun penyidikan yang dipastikan akan sangat intensif di Jakarta beberapa hari kedepan. Tristan memutuskan semua orang tanpa terkecuali untuk ikut. Belajar dari kesalahan tiga tahun lalu, Ia tak ingin satupun tim dan keluarganya terpisah.
"Total ada berapa TKP jadinya Ki yang harus diperiksa?" tanya Tristan usai memasukkan barang-barang keluarganya ke dalam mobil.
"Korban tersebar di enam titik, Tan. Belum ada petugas yang memeriksa ke TKP, tapi para saksi melaporkan ada satu sampai dua korban di TKP," jawab Luki miris.
"Kondisi masih sama? Dalam peti mati?"
"Betul."
Isyana mengusap wajahnya kasar, frustasi sekaligus lelah, "TKP dalam bentuk apa? Rumah? Atau bentuk bangunan lain?"
Luki menggeleng, "Belum Gue tanya kalau itu. Tapi satu orang pelapor itu seorang petugas gedung besar katanya," ujarnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com