Alih-alih sunyi menjelang waktu Maghrib, keramaian justru tampak di halaman parkir kepolisian. Tidak jauh berbeda dengan keramaian saat olah TKP tadi pagi, para jurnalis kembali berdesakan seiring empat unit mobil polisi tiba. Keramaian itu semakin memekakkan telinga begitu dua orang dengan borgol ditangan mereka digiring masuk oleh Jevan dan Yudha ke dalam. Siapa lagi kalau dua potensial tersangka; Nafis dan Jerome.
Usai olah TKP selama belasan jam, salah satu dari kedua orang itu terbukti sebagai pelaku pembunuhan. Bau mereka terendus anjing pelacak, lalu jejak-jejak keberadaan salah satu dari mereka di tiga TKP ikut ditemukan setelahnya.
Namun Tristan yang menjadi sasaran wartawan sejak tadi memilih bungkam. Itu yang menyebabkan para jurnalis meliar haus informasi.
"Perlu konferensi pers?" tanya Isyana begitu mereka sudah berhasil masuk ke dalam. Susah sekali ditertibkannya para jurnalis itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com