Walk away from people who put you down. Walk away from fights that will never be resolved. Give yourself enough respect to walk away from anyone who doesn't see your worth.
It's time to be just happy. Being sad, angry and overthingking isn't working it anymore. Just let things flow and be positive. One bad chapter doesn't mean your story is over. ~ Charlie
Draco terbangun terbaring di kamarnya. Sambil memegang kepalanya.
Arggh kepalaku sedikit sakit. Semalaman apa saja yang telah kulakukan kok aku tidak ingat apa apa. Seingatku aku sedang ada di sofa bersama Charlie. Argh! Sudahlah lebih aku cepat mandi.
Saat mau mengambil pakaiannya dia terkejut karena banyak setelan jas berada di lemarinya padahal kemarin tidak sebanyak ini.
Siapa yang menaruh jas sebanyak ini? Aku tidak ingat kemarin membeli jas sebanyak ini. Sudahlah lebih baik aku cepat mandi.
Setelah mandi dan memakai kaos dan jins hitamnya. Draco langsung turun ke bawah untuk makan pagi. Disana hanya ada Charlie dan John yang sedang makan sarapannya.
"Dimana yang lain?" Tanya Draco
"Sedang sibuk di perusahaan masing masing dan mengerjakan pekerjaannya." Jawab John
"Bagaimana dengan pekerjaanmu Charlie?"
"Pekerjaanku tidak begitu banyak karena sudah kukerjakan kemarin pagi, setelah selesai makan aku akan ke perusahaan, Oh ya kemarin aku yang menggendongmu dan meletakkanmu ke kamarmu, setelah kau tertidur karena terlalu banyak minum wine." Jawab Charlie
"Hari ini setelah kau menyelesaikan makananmu, jangan lupa kau ada latihan denganku, Draco." Kata John
"Ok."
"Dimana makanannya Jack?" Tanya John pada salah satu pelayannya itu
"Sebentar lagi akan datang tuan."
"Bisakah lebih cepat? Aku tidak ingin membuang waktu latihan anak ini." Jawab John
"Baik tuan."
Tidak lama kemudian sarapan Draco pun keluar dan setelah Draco selesai memakan sarapannya. Charlie langsung berangkat ke perusahaannya Dominic Companny.
"Baiklah nak ikuti aku."
Tidak lama kemudian John sampai di perpustakan lalu menarik salah satu buku hitam dan terbukalah jalan rahasia, kemudian setelah masuk ke jalan rahasia tersebut di depan sudah ada lift, lift tersebut kemudian menuju ke bawah, ruang pelatihan penembakan rahasia yang sangat luas. Disana sudah tersedia sangat banyak senjata dan ada juga tempat gym.
"Baiklah Draco pelajaran pertama adalah kau harus kuat, jadi setiap hari kau harus latihan 50 kali pull up, push up, sit up,memukul dan menendang samsak 50 kali, berlari memutar 5 km. Karena kau tak pernah berolah raga jadi aku menyuruhmu melakukan semua itu."
"WTF! Apa itu tidak berlebihan?"
"Jika kau ingin benar benar menjadi hebat yah maka kau harus begitu. Ditambah setelah kau melatih otot ototmu kau harus belajar menggunakan senjata dari pisau sampai sniper dengan benar. Oh ya sebaiknya setelah itu kau belajar bersama Charlie tentang lebih banyak berparkour, setelah latihan tembak."
Ini akan menjadi hari yang sangat panjang batin Draco
John mulai melatih Draco pertama mulai dari ototnya, Draco terus berlatih meski keringat membasai tubuhnya dan Ia kelelahan tetapi Draco punya prinsip dalam hidupnya untuk tidak mudah menyerah.
Setelah selesai melatih otot ototnya Draco tampak sangat kelelahan dia pun diberi istirahat 30 menit untuk mengistirahatkan otot ototnya, dan ia pun langsung minum 2 botol air sampai habis dan dia pun langsung tergeletak ke bawah karena kelahan.
"Jesus Christ...akhirnya olah raganya selesai." Ucap Draco
Setelah 30 menit istirahat dia pun langsung dilatih berkelahi dulu untuk 3 minggu ini, jika 3 minggu Draco sudah mahir, maka Draco akan langsung diajarkan menggunakan senjata tajam selama 2 minggu lalu pistol selama 2 minggu, 3 minggu riffle SMG, 2 minggu senjata berat, 2 minggu sniper riffle, dan 2 minggu sniper. Lalu setelah itu dia akan diajarkan memakai kendaraan lain. Seperti bagaimana caranya berkelahi dengan berbagai macam pisau dan cara melempar pisau, menembak tepat sasaran, menembak dengan sasaran kepala,dll.
Bug! Bug! Draco yang terpukul menghindar dari serangan John kemudian menghindar dari serangan John.
Bruk!
Lagi lagi Draco terbanting karena John
"Fokus!"
Draco langsung bangkit dan menendang kepala John dengan double kick.
"Bagus tapi kau harusnya tidak menggunakan tendangan terus menerus bagaimana nanti jika kedua kakimu tertembak? Kita latih serangan pukulanmu."
Syut!
John tiba tiba yang memukul, untungnya Draco dengan cepat menghindar dan memukul balik.
"Bagus."
Draco terus terusan menghindar dari serangan John.
"Jangan hanya menghindar, balas seranganku!"
Setelah sehari penuh selesai berlatih dengan berkelahi dengan John. Draco pun memakan makan sore yang baru saja diantarkan oleh pelayannya. Malam itu Charlie pun datang untuk mengasah skill parkour Draco.
"Sungguh hari yang melelahkan bukan? Ingat kau harus berlatih berkelahi selama 3 minggu. 3 minggu itu waktu yang kukira cukup untuk mempelajari semua itu setelah aku melihat kemampuanmu saat melawan anak buah James. Kalau begitu kutinggal kalian untuk latihan." Kata John
"Hhh..." Keluh Draco
"Hei jangan mudah menyerah." Kata Charlie
"Aku tidak menyerah hanya saja kelelahan, latihannya terlalu berat."
"Jangan khawatir aku janji jika kau berlatih setiap hari seperti ini maka latihannya akan lebih mudah."
"Baiklah."
"Kau mau jalan jalan dan balapan sebentar dengan mobil barumu?" Seringai Charlie
"Apa aku akan diijinkan?"
"Cuman sebentar, John pasti tidak masalah dengan itu. Balapan sampai di Golden Gate Bridge, Yang terakhir akan mentraktirku makan." Kata Charlie yang langsung masuk ke mobilnya yang tidak lama disusul oleh Draco.
"Anak anak nakal." Ucap John sambil menggeleng gelengkan kepalanya ketika melihat kobil mereka melaju pergi.
Sedangkan James yang berada di atas hanya memperhatikan mereka.
"Suatu perkembangan." Ucap James
***
Setelah kedua mobil mereka melaju dengan cepat berlomba ke Golden State Bridge. Tentu saja Charlie yang menang.
"Itu tidak adil. Kau sudah jalan duluan dan kau sudah pandai balapan dari dulu."
"Itu tetap saja tidak termasuk, Hahahahaha. Pokoknya aku yang menangkan pertandingannya. Kauharus traktir, Hahahahahaha."
"Baiklah sialan! Aku akan traktir.!"
"Anak pintar. Akan kuajari juga caranya bisa menyetir sehebat aku." Kata Charlie sambil mengacak acak rambut Draco.
"Baiklah jangan lupa dengan janjimu kalau begitu, supaya aku bisa mengalahkanmu."
"Oke tapi kau tak akan bisa mengalahkanku adik kecil." Sambil mencubit pipi Draco
"Awwww, berhenti memperlakukan aku seperti anak kecil! Aku sudah umur 14 tahun!"
"Tetap saja terhitung anak kecil bagiku, Hahahahahaha."
"Hhhhhhhh." Draco sebal.
Setelah mentraktir Charlie makan.
Kemudian Draco pun melanjutkan pelatihannya sampai selesai. Setelah Charlie selesai melatih Draco, Charlie langsung ke atas lift meninggalkan Draco yang sedang istirahat sebentar.
"Benar benar hari yang melelahkan. Aku sebaiknya cepat cepat ke atas lalu mandi."
Setelah selesai mandi Ia pun berbaring di kasurnya lalu tertidur dan tengah malam Ia pun terjaga karena lapar dan akhirnya dia menyuruh pelayan yang ada untuk memasak makan malamnya. Setelah selesai makan dia pun tidur lagi.
Keesokan harinya sama dengan kemarin Draco berlatih terus menerus hari demi hari, setiap hari kemampuan Draco cepat berkembang dan meningkat, karena Draco bertambah semangat dalam pelatihannya tersebut. John pun sangat senang dan bangga pada Draco atas hasil kerja keras Draco setiap harinya. Hari demi hari Draco menjadi semakin hebat bahkan dia sudah tidak selelah dulu ketika selesai berlatih.