"Dia mencintaiku, begitupula aku juga mencintainya." Ucap Hadyan.
"Cinta seharusnya saling mempercayai. Cinta saling berkorban, Hadyan. Berapa lama lagi kau mau membohongi dirimu sendiri?!"
"Kau yang bilang cinta saling mempercayai. Aku percaya Anastasia tidak akan mengecewakanku."
Marya tertawa kecil "Hadyan.. Cobalah berpikir dengan akal sehat. Saat ini saja Tasia sudah mengecewakanmu. Tidakkah keterlaluan jika menuduhmu mencelakai neneknya? Kau sudah direndahkan."
"Kau akan kembali sendirian dengan tangan kosong, Hadyan. Kau tau itu di dalam hatimu." Ujar gadis itu.
"Cintaku lebih besar dari Tasia. Apapun.. Apapun akan aku lakukan untukmu. Nanti kau akan tau, Hadyan. Aku lebih pantas mendampingimu dari pada Tasia."
Hadyan tidak menjawab. Ia hanya menunduk dengan rahang yang mengeras.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com