"Hem? Tidak, pinggangku cuma agak pegal." Ucap Tasia dengan memberikan pukulan-pukulan kecil pada belakang pinggulnya sendiri.
"Sepertinya aku terlalu berlebihan kemarin. Maaf, yah.. Aku akan tanya tabib apakah ada obat untuk ini." Ucap Hadyan.
Tasia cepat-cepat menggeleng "Tidak perlu, Hadyan. Mungkin karena ini adalah pengalaman pertama pada tubuhku. Padahal kemarin tidak terasa sakit." Ia tidak akan membiarkan Hadyan meminta obat pada tabib. Apa yang akan pria itu katakan? Permaisuri pinggangnya sakit karena bercinta berlebihan? Mau ia taruh dimana mukanya?
Hadyan hanya bisa menatapnya dengan kasihan. Ia menyesal telah menyakiti permaisurinya sendiri. Mungkin memang benar apa yang Tasia katakan, bahwa itu dikarenakan pengalaman pertamanya. Namun Hadyan juga tidak lupa bagaimana dan seberapa lama ia melakukannya pada Tasia kemarin. Ia akui saat itu tidak bisa menahan diri hingga lupa daratan. Harusnya ia ingat bahwa Tasia memiliki tubuh manusia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com