webnovel

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
255 Chs

105. Dekapan Sang Raja

Hadyan langsung terjaga merasakan adanya gerakan di sampingnya yang berasal dari Tasia. Ia bangkit duduk dan menatap gadis itu.

"Ngg.." Tasia bersuara serak. Wajahnya menunjukkan betapa ia merasa tidak nyaman atas apa yang sedang tubuhnya rasakan sekarang.

"Tasia.." Panggil Hadyan pelan. Ia mengelus kening berkerut permaisurinya dengan sayang. Jika bisa, ia akan menyerap semua rasa sakit itu masuk ke dalam tubuhnya sendiri. Ia tidak akan berpikir dua kali untuk menggantikan posisi Tasia merasakan sakit tersebut.

Nafas Tasia terdengar berat, tubuhnya agak menggeliat, namun tangannya tetap menggenggam jemari Hadyan dengan kuat. Mungkin ia sedang bermimpi buruk.

"Tasia.. Jangan takut. Aku ada disini. Kau sudah di rumah sekarang. Tidak ada lagi yang bisa menyakitimu." Ujar Hadyan sebelum mengecup bibir istrinya yang terasa kering.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com