webnovel

TKC 34

SETELAH dinasihati Phelipe, seharian Apo menikmati sarapan nikmat, mandi, rebahan, dan spa yang memanjakan tubuh. Dia juga mengecek jenis challenge besok, bukan pagi baru bertanya ujiannya apa.

Terjerat kepo membuat Apo menanyakan reward yang diberikan pihak developer jika menjadi seorang ratu. Padahal dulu tidak sekali pun melintas dalam otaknya.

"Apa hadiah yang kuterima cuma menikah dengan si raja? Udeh?" Muka Apo tidak bisa tidak julid. "Jangan bilang ada tulisan "You're Win" terus aku tidur koma lagi. Kan anjing."

Eh, tentu tidak, Tuan Nattarylie. Anda ada-ada saja]

[Di game "The King's Choice" kan ada 200 jenis kerajaan 1) Kerajaan Inggris 2) Kerajaan India 3) Kerajaan Spanyol 4) Kerajaan Romawi 5) Kerajaan China 6) Kerajaan Jepang 7) Kerajaan Korea 8) Kerajaan Indonesia ... dan seterusnya]

[Nah, yang Anda mainkan sekarang kebetulan skin Kerajaan Inggris. Jadi, jika Anda menang, maka reward-nya sebagai berikut]

[Tring! Tring! Tring!]

[Loading dalam 30 detik!]

1. Mendapatkan hadiah uang 5 juta dolar, yang disimboliskan dengan kotak harta karun

[Note: Anda bebas menariknya untuk kepentingan pribadi, diberikan keluarga, atau badan amal yang Anda restui]

"ANJIR 5 JUTA?!" kaget Apo. Si manis yang bersantai di tepi kolam, auto meletakkan jus jeruk ke atas meja. "Bentuk dolar lagi, seriusan? Kalian tak sedang bercanda?!"

[Iya, Tuan Nattarylie]

[Kalau versi ponsel sih, berbentuk koin. Jadi bisa dibelikan sesuatu untuk memperluas wilayah]

"Ohh, aku paham." Apo pun langsung mengangguk. "Seperti beli kastil baru, tanah baru, dan fasilitas di dalamnya. "

[Betul]

"Tapi untuk virtual verse bisa dijadikan uang?"

[Bisa dong. Player koma kan terpilih. Lagipula tidak semua player memenuhi syarat log-in ke virtual verse]

"Oh, oke. Bisa dikatakan aku player yang punya privilege. Bisa kaya dadakan dong nanti. Waw ...."

[Betul lagi]

[Suka deh kalau Tuan Nattarylie pintar begini. Hehehew~]

"Jancok!" maki Apo. "Bukan begitu ya, tai. Coba lihat ekspresi mukaku. Apa kelihatan senang masuk ke game ini?" tunjuknya ke hidung sendiri. "Ya, walau sekarang oke sih. Cuma kalau main game diantara hidup dan mati, ngeri juga coy. Siapa sih yang mau jika bukan asal-usulnya terpaksa? Hiiiii."

[Ha ha ha ha]

"Oke, lanjut-lanjut," kata Apo, seraya kembali baring ke kursi kolam. "Pasti ada reward lain kan? Jangan bilang tidak, atau aku protes ke developer-mu nanti."

[Ya ampun, Tuan Nattarylie]

[Berikut reward ratu lainnya ➡]

[Tring! Tring! Tring!]

[Loading dalam 30 detik!]

2. Skin Kerajaan Inggris akan dikunci dengan nama Nattarylie J Livingstone sebagai pemenang

[Note: Player yang baru log-in ke game "The King's Choice" takkan bisa memilih Kerajaan Inggris lagi, melainkan harus memencet skin lain untuk dimainkan. Karena wilayah ini sudah menjadi kekuasaan Anda]

"Wooooooow, real gak sih ini?" kagum Apo. "Maksudmu di skin lain raja-nya bukan King Millerius? Tapi karakter lain ye? Aku kira lho cuma satu skin sampai level 25 nanti."

[Betul terus ih, muahaha. Real game universe tapi. Anda harus pintar-pintar membedakan]

[Tapi, tapi ... Tuan Nattarylie kenapa mendadak keren? Dulu kenapa ya? Noob? Atau sedang tidak mood saja? Masak efek menstruasi masih kebawa sampai sekarang? Sudah lama loh itu]

"Peoh. Noob-noob." Apo serasa ingin meremukkan apel di genggamannya. Mana ada aku noob. Kau tidak tahu saja berapa levelku di Mobil Legend. Rank 325 tingkat worldwide, tahu! Padahal cuma memakai ponsel android. Coba bayangkan kalau aku pakai PC Apple. Heh ... jangan meremehkanku ya!!" Dia menggebuk dada bangga seperti tentara. "Nattarylie sudah mati di sini."

[Kan "Mobil Legend", Tuan Nattarylie. Bukan "The King's Choice", wleee~ Beda dong! Noob ya noob saja. Kenapa tidak mengakui?]

"Apa katamu?!" amuk Apo. "Kan sama-sama game virtual ya anjing! Jangan meminta diistimewakan! Ck! Ish ... songong ternyata kalian!"

[Ha ha ha ha]

"Udah ah males! Mending kau menyelesaikan penjelasanmu!" kata Apo. "Awas selesai game kubanting kau nanti. Tunggu saja!"

[Waduh]

[Berikut reward ratu lainnya ➡]

[Tring! Tring! Tring!]

[Loading dalam 30 detik!]

3. Anda boleh memilih menetap di sini untuk melanjutkan kekuasaan, atau menunggu bangun seperti semula. Bebas! Karena itu selamat berjuang! Ciao!

[Note: khusus reward yang terakhir juga diberikan kepada selir. Hanya jika diangkat menjadi pimpinan di Istana Noble Consort]

"Oke?"

Sampai sini Apo pun berpikir keras. Kesimpulannya akan ada 2 player yang bisa tinggal abadi. Tidak heran Gavin dan yang lain seingin itu dalam mengejar kemenangannya. Jika bukan karena uang, pasti kenyamanan yang diberikan dalam game universe. Terlanjur niat membuat Apo menyudahi kegiatan bersantainya. Lelaki carrier itu segera mandi berhubung waktu sudah sore. Dia bertanya kepada dayang kapan Phillip dan Phelipe pulang. Ternyata mereka memilih jadwal yang berbeda. Phillip pukul 6, sementara Phelipe biasanya pukul 5. Itu berarti sejam lagi Apo bisa menyambut di teras rumah.

"Tumben ya, aku ...." gumam Apo sambil menepuk-nepuk lengannya. Dia hanya ingin memastikan penampilan sudah rapi. Mari buat sang Ayah yakin bahwa sekarang dia serius.

[Semangat, Tuan Nattarylie!!]

"Oke ...." kata Apo.

[Mau mengajak beliau latihan ya? Kebetulan Tuan Phillip jago loh dalam 2 challenge besok! Anda mungkin lupa, tapi sudah diajari dari kecil!]

"Hmmph, iyakah?" Apo tanpa sadar menyeringai. "Tapi tidak heran sih, kalau soal menembak dan anggar. Ayah kan punya riwayat dari militer ya. Jelas aku malu-maluin kalau besok sampai kalah."

[]

"Tapi kok lama sih ...." desah Apo setelah duduk, berdiri, duduk, berdiri selama tiga jam. Matahari nyaris hilang di peraduannya. Langit pun berganti gelap dengan udara mendingin. "Katamu tadi pukul 5-6. Ayah sama Ibu lho malah kompak tidak pulang. Ini hukum karma atau bagaimana?" Dia mengepalkan tangan.

[Eh? Sebentar ...]

[Biar kami cek ulang jadwal mereka, Tuan Nattarylie. Siapa tahu ada kesalahan teknis]

"Asu! Cih ... bagaimana sih, Sistem. Jangan main-main ya! Kalau kau salah info, aku bisa ikutan keliru! Bedebah!"

Bisa-bisanya begitu. Kakiku jadi pegal semua ....

[Sabar-sabar]

[Loading ulang 30 detik!]

[Tring! Tring! Tring!]

[Oh, iya, Tuan Natta. Hari ini memang ada perubahan jadwal. Mereka harus ke Istana Pusat sepulang bekerja untuk menerima salinan yang resmi]

[Surat pernyataan tadi pagi loh. Versi berstempel kan baru dikeluarkan pihak yang berwenang. Anda harus menunggu sampai pukul 7]

[Maaf atas ketidaknyamanannya! Kami akan lebih jeli lain kali]

"Ih ...."

Apo pun badmood dan masuk ke dalam. Dia minum susu dulu dan makan kue untuk memperbaiki perasaan. Baju bagusnya ditata kembali di depan cermin setinggi badan. Parfum bahkan disemprot ulang agar harumnya seperti sedia kala.

"Natta ...."

Suara Phillip tiba-tiba terdengar di anak tangga. Apo pun melotot hingga melempar botol parfum yang belum ditutup ke ranjang. Dia buru-buru keluar kamar dan menghambur datang. Dipeluknya sosok itu dengan senyum paling lebar seharian. "Ayaaaaahhhhh!" teriaknya tanpa peduli Phelipe menjerit di lantai 1. Wanita itu takut Phillip terdorong jatuh ke bawah. Untung sang suami sigap menangkap pinggang Apo dengan lengan berototnya.

"Hei, hei. Ada apa ini? Sayang ... tenang dulu Ayah bawa sesuatu untukmu. Coba pegang."

"Huh? Apa?"

Tumben ....

"Ini, RK-201 set 15 per kaliber. Bisa buat latihanmu sebelum ujian besok. Mau Ayah temani untuk dikoreksi ulang?" tawar Phillip, yang entah takdir atau apa pikirannya terhubung dengan si bayi.

"Wah, serius, Yah?" kaget Apo sambil menerima paper-bag itu. Di dalamnya ada pistol dan peluru yang sesuai. Dilihat dari betapa berkilaunya Apo yakin harganya mahal sekali.

"Tentu," sahut Phelipe di bawah sana. "Ibu juga mau gabung kalian kalau boleh. Sudah lama rasanya tak menembak karena sibuk dengan kegiatan partai. Hahhh ... sesekali aku ingin melampiaskan emosi."

"Phelipe--"

"Eeeeeeeehh? Nanti bakal ada Ibu juga?" sela Apo refleks meremas lengan sang Ayah. "Kalau begitu, boleh ya Yah? Boleh ya Yah? Boleh ya Yah? Pasti akan sangat seru!"

"Ya ampun ...."

"Boleeeeeh! Boleeeeeh! Pokoknya harus tetap boleeeeeeeeeeeeeeh!" Apo pun merangkul Phillip dan bermanja padanya. Rupanya tips dan trik Phelipe tadi pagi manjur jika dipraktikkan. Keputusan Phillip pun berubah tanpa amarah mengekor. Keegoisan dan sisi subjektif seorang dominan memang harus diberi makan setiap saat.

"Baiklah, baik. Kalau begitu ayo masuk buat dinner dulu ...." ajak Phillip. "Habis itu tunggu jam 8-an ya. Ayah dan Ibu akan menyusulmu di ruang latihan."

"Okeeee!"

Malam itu, Apo dan orangtuanya pun bertanding hingga jam istirahat tiba. Baik anggar dan menembak mereka lakukan bergantian sambil berbagi canda dan tawa. Lelaki carrier itu merasakan progress yang kencang sekali. Dia belum pernah merasakan sedekat ini dengan orang yang baru hadir dalam hidupnya.

Ha ha ha, jangan khawatir Ayah, Ibu ....

Apo di sini tidak perlu dibelikan donat biar senyum. Tidak perlu dijahitkan seragam juga untuk masuk ke sekolah TK.

Soalnya Apo yang sekarang sudah besar. Juga senang punya kemampuan macam-macam dengan hanya dengan memencet tombol skill.

Ah, tapi yang terpenting bukan itu sih ....

Apo janji akan mengingat kalian mulai sekarang. Meski kebersamaan kita memang singkat sekali di masa lalu.

Sampai jumpa, Yah, Bu.

Aku pasti menjaga yang ada di sini, selagi aku masih bisa takkan pernah kulepaskan lagi.