"Aku ingin bekerja, tadi aku sempat tidur sebelum ke sini." Lyra merasa bodoh mengikuti alur martin, tujuan Lyra mengadu sama sekali tak ada hasil. Yang ada mereka membahas hal lain.
Martin kembali ke tempat duduknya. Tak ingin menakuti Lyra lebih jauh. Martin ingin membuat Lyra nyaman. Dari sekian banyak pilihan, Martin tak mau Lyra menjauh. Martin ingin egois, ia mau bersama Lyra.
"Kau tenang saja, biar aku yang urus si penerormu. Sudah lama aku tidak bermain-main, ku pikir sekaranglah saatnya."
"Em." Ada rasa syukur yang tak bisa Lyra deskripsikan. Yang jelas Lyra senang, tak pernah Lyra duga ia akan berada di posisi itu. Euforianya terasa lebih pas. Martin peduli. Saat itu cukup begitu sudah cukup bagi Lyra.
Senyum muncul di sudut wajah perempuan itu.
"Sebentar lagi kita pulang. Lakukan apapun yang bagimu menyenangkan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com