webnovel

6

Suasana di kediaman bu ana terlihat ramai, baru saja beberapa hari suaminya meninggal dunia, kini nasibnya kembali terulang, putri semata wayang nya jatuh sakit karena terus saja memanggil ayahnya.

"Alin mau makan apa? "Tanya ana yang sedih melihat anaknya ini terus saja diam sambil bergumam, entah apa yang digumamkannya.

"Kami pulang dulu ya bu"ucap para warga yang ingin pulang mengingat hari sudah larut

Ana hanya mengangguk, dan menghantarkan para warga kedepan rumah.

"Ibu!!, ibu sakit bu!! "Teriak seorang gadis kecil di dalam kamarnya

Seluruh warga yang baru saja ingin pulang menghentikan langkahnya dan menyusul bu ana yang panik menuju kamar anaknya.

"Ada apa sayang? "Tanya ana khawatir

Anak 6 tahun itu hanya menoleh kearah ibunya dengan tatapan kosong, tak berapa lama ia kembali berteriak.

Salah satu warga yang menyadari kejanggalan dari putri tetangga nya ini pun berucap

"Kita harus cari orang pandai bu ana, sepertinya,.. Anak ibu dirasuki"ucap warga itu pelan.

Jam menunjuk kan pukul 3 pagi, ana tidak dapat menutup matanya, sedangkan gadis kecilnya tertidur mendengkur didepannya, tampak sekali gadis ini sangat kelelahan setelah seharian tidak istirahat.

Setelah diobati, alin tiba tiba saja tertidur, ana tidak habis pikir dengan kenyataan yang diterimanya ini.

.......

seminggu sudah kejanggalan dari putrinya itu terjadi, ana mengucap syukur karena gadis kecilnya ini tidak pernah bertingkah aneh yang membuat ibunya takut.

Ana sedang menyelesaikan jahitan baju pemesannya, kali ini ia tidak ke butik melainkan semua pekerjaan itu ia kerjakan dirumah, ia takut putri nya tiba tiba sakit.

"Alin, kenapa sayang? "Ana yang terkejut melihat putrinya ini memberengut kesal

"Aku benci faira bu"ucapnya menyebut nama temannya itu

"Kenapa kau membencinya, kemarin kau bilang faira teman terbaikmu"ucap ana tersenyum

"Dia bilang aku virus bu, semua teman teman kelasku menjauhi ku, faira bilang, mereka akan tertular kalau dekat dekat denganku, aku gak sakit kan bu? " lirihnya

Ana hanya memeluk gadis kecilnya ini, ya, ia tau semua tentang gosip ini, tentang putri kecilnya yang mengalami kejadian aneh telah tersebar satu kampung ini.

Ana tidak tinggal diam, tapi ia sendiri tidak mungkin rasanya melawan diri kalau semuanya itu memang sudah terjadi, tapi ia tak menyangka jika putrinya terkena juga, kasihan.

"Sekarang alin ganti baju aja, gak usah dengarin kata kata faira, oke"ucapnya menyemangati putri kecilnya

Alin kecil itu kembali tersenyum seperti biasa, seolah olah tidak ada masalah dalam hidupnya.

.........

"Pokoknya, alin gak mau sekolah"ucapnya memasuki rumah sambil melempar tas nya dengan kesal.

"Kenapa?, ibu juga sudah bilang jangan pedulikan temanmu"ucap ana yang masih saja membujuk gadis kecil ini untuk sekolah

"Ibu tidak mengerti, sama sekali tidak" ucapnya masih saja bertahan dengan amarahnya

Ana yang melihatnya hanya mendesah pelan, gadis kecil itu sangat keras kepala.

........

Ana memasak soup untuk membujuk gadis kecil yang sedang asyik dengan acara menontonnya

Ana merasa curiga, sedari tadi hanya suara televisi yang ia dengar, apa gadisnya itu tertidur karna menonton televisi, ana memutuskan untuk pergi menuju ke ruang keluarga.

Ana terkejut gadis kecil nya itu, terlentang dengan mata yang terus menatap keatas

"Alin, wake up!! "Teriak ana panik

"Alina, kau dengar ibu? "

"Alin!!! Sayang!! "Tangis ana pecah

"TOLONG!!! "

....