"Turunlah dari atas tubuhku."
"Itu pasti tapi, setelah aku selesai mengobati lukamu."
--
Sinar pagi mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapu hangat sejoli yang sedang bergelung di balik selimut tebal. Keduanya masih saja saling memeluk erat tanpa sehelai benang pun yang menutupi.
Kiara yang terbangun terlebih dahulu terlihat menyungging senyum bahagia berada di dalam pelukan lengan kekar. Di tatapnya wajah tampan dengan tatapan penuh pemujaan. Jemari lentik terulur hendak mengusap lembut rahang kokoh. Namun, dengan segera mengurungkan niatnya tersebut. Ia tidak mau mengganggu tidur kekasih tercinta.
Kembali di tatapnya wajah tampan yang sedang tertidur pulas. Kau terlihat damai ketika sedang terlelap seperti ini, sayang. Batinnya dengan mengulas senyum bahagia.
"Tidak baik mengagumi ketampanan kekasihmu ketika sedang tertidur pulas, baby." Ucapnya dengan kedua mata masih memejam rapat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com