webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urban
Zu wenig Bewertungen
359 Chs

Chapter 199

Kiara murka sehingga menghujani Lee dengan caci maki. Seolah menutup mata dan telinga, lelaki tersebut tetap bersikap sabar. Baginya caci maki yang diterimanya ini akan sepadan dengan keberadaan Kiara di sisinya.

--

SOUTH OF HOSPITAL

Berlin, Jerman

Terhitung sudah 1 minggu lebih Lenata menjalani perawatan di rumah sakit ini. Kondisi terkini semakin membaik. Wanita itu pun sudah sadar dari koma. Ia tampak mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Sepertinya ini bukan di Dubai. Batin Lenata.

Tetapi kalau bukan di Dubai. Ini di mana? Tanyanya dalam hati.

Sang dokter yang sedang memeriksanya mengamati wajah putih pucat dengan tatapan menelisik. "Jangan berfikir yang berat-berat dulu. Anda baru saja sadar dari koma."

Lenata tersentak. Jari telunjuk mengarah ke dadanya sendiri. "Saya koma, dokter?"

Sang dokter mengangguk.

"Berapa lama saya koma?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com