webnovel

The Lost Love

Banyak orang bilang, hubungan yang berada dalam status long distance (jarak jauh) yang konon selalu menjadi suatu ancaman hubungan akan mudah berakhir, namun nyatanya tidak semua benar demikian. Lalu bagaimana hubungan itu akan berjalan dengan akhir yang indah, setelah bertaburan dengan kata-kata manis, kepercayaan, kejujuran dalam waktu yang begitu sangat panjang? Jika nyatanya dua sejoli yang kini sedang menjalani hubungan itu tengah memiliki perbedaan keyakinan yang begitu kuat sebagai makhluk yang beragama. Mencoba untuk melawan dengan mengatasnamakan cinta yang begitu dalam di hati mereka, yang tumbuh tak terduga sejak pada pandangan pertama. Karena sejatinya cinta yang sesungguhnya, tak pernah mengenal status, suku, adat, atau ras sekalipun. Ini adalah tentang hati yang tidak bisa kita kendalikan kepada siapa akan berlabuh, mencoba untuk tetap bertahan dan menjalani skenario Tuhan yang mereka percayai telah di takdirkan untuk mereka yang akan memulainya. Lantas bagaimana akhir dari kisah mereka? Siapa yang harus mereka pilih? Cinta yang begitu dalam, atau keyakinan yang begitu sakral tehadap sang pencipta (Tuhan).

Michella91 · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
317 Chs

The Lost Love

Kenzo menghempaskan napasnya setelah Maya mematikan panggilan teleponnya begitu saja.

Lantas ia menyalakan mesin motornya seraya melaju keluar dari halaman rumahnya.

Sepanjang jalan, Kenzo berpura-pura tidak melihat ke arah pertokoan dimana segala makanan favorit Maya di jual.

Namun, walau bagaimanapun dia tetap saja tidak mampu mengabaikan apa yang diminta oleh sahabatnya itu. Sejak dulu Kenzo selalu berusaha mengabulkan keinginan Maya, tak peduli apapun itu.

"Kak, aku datang terlambat. Aku harus ke rumah Maya sebentar, ada hal penting." Kenzo menelpon sang kakak sebentar setelah akhirnya dia memilih untuk tetap membelikan makanan favorit Maya.

"Ya ya, baiklah. Hati-hati di jalan, jangan terburu-buru dan santai saja. Selesaikan dulu urusanmu, kedai masih bisa kakak kendalikan."

"Hem, baiklah, Kak!" jawab Kenzo seraya mematikan panggilan teleponnya.

"Hah, Maya... Maya, kau memang keterlaluan. Masih saja kau bertingkah seolah kau belum menikah dan punya anak, May."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com