"Apakah itu atas permintaan Alona?"
"May, dia berhak. Aku sudah terlalu sibuk bekerja sejak kami menikah," sahut Kenzo membantahnya.
"Kau keterlaluan, Ken!"
"May, mengertilah..."
"Aku tidak ada teman bicara, siapa yang akan menemani dan menemuiku lagi?"
"Astaga Tuhan..."
"Ya ya ya, baiklah... Pergilah!" cetus Maya seraya mematikan panggilan telepon Kenzo begitu saja.
"May, halo, May!"
Kenzo pun menghela napas panjang setelah Maya mematikan panggilan teleponnya. Lantas meletakkan ponselnya kembali seraya mengusap kasar wajahnya.
Dia menepis sejenak sikap Maya yang demikian, meneruskan pekerjaannya agar segera selesai sebelum dia pergi berlibur dengan sang istri nanti.
Sore pun tiba dengan sangat cepat, Kenzo segera beranjak berdiri lalu meregangkan seluruh tubuhnya setelah sejak tadi menegang menyelesaikan pekerjaanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com