webnovel

The Lost Love

Banyak orang bilang, hubungan yang berada dalam status long distance (jarak jauh) yang konon selalu menjadi suatu ancaman hubungan akan mudah berakhir, namun nyatanya tidak semua benar demikian. Lalu bagaimana hubungan itu akan berjalan dengan akhir yang indah, setelah bertaburan dengan kata-kata manis, kepercayaan, kejujuran dalam waktu yang begitu sangat panjang? Jika nyatanya dua sejoli yang kini sedang menjalani hubungan itu tengah memiliki perbedaan keyakinan yang begitu kuat sebagai makhluk yang beragama. Mencoba untuk melawan dengan mengatasnamakan cinta yang begitu dalam di hati mereka, yang tumbuh tak terduga sejak pada pandangan pertama. Karena sejatinya cinta yang sesungguhnya, tak pernah mengenal status, suku, adat, atau ras sekalipun. Ini adalah tentang hati yang tidak bisa kita kendalikan kepada siapa akan berlabuh, mencoba untuk tetap bertahan dan menjalani skenario Tuhan yang mereka percayai telah di takdirkan untuk mereka yang akan memulainya. Lantas bagaimana akhir dari kisah mereka? Siapa yang harus mereka pilih? Cinta yang begitu dalam, atau keyakinan yang begitu sakral tehadap sang pencipta (Tuhan).

Michella91 · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
317 Chs

Bukan orang ketiga

Kenzo menaikkan kedua alisnya begitu mendengar jawaban dari suami MAya yang terdengar memberikan sebuah sindiran halus padanya dan itu membuat Ryo menahan napasnya seketika.

"Apaan sih, kau ini! Jangan mulai deh, kau tidak biasanya seperti itu." MAya menepis pelan tangan sang suami yang merangkulnya barusan.

"Sayang, kenapa kau marah? Bukankah itu biasa jika kau mengatakan hal itu pada mereka? Mereka hanya teman-temanmu saja, bukan?"

"Tapi kau bilang tadi sibuk dan tidak bisa menemaniku pergi jadi aku meminta mereka datang, meski mereka hanya temanku tapi mereka juga seperti saudara bagiku. Apa kau tau itu?" MAya kian marah dan membuat suasana semakin memanas.

"Ken, sebaiknya kita pulang saja! ini masalah rumah tangga mereka," bisik Ryo pada Kenzo di tengah percekcokan MAya dan suaminya.

"Ehm, haruskah kita kabur begitu saja?" sahut Kenzo berbisik pula menanggapi ucapan Ryo.

"Ide bagus!" Ryo memberikan tanggapan dengan mengeluarkan jari jempolnya diam-diam.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com