Kenzo menaikkan kedua alisnya begitu mendengar jawaban dari suami MAya yang terdengar memberikan sebuah sindiran halus padanya dan itu membuat Ryo menahan napasnya seketika.
"Apaan sih, kau ini! Jangan mulai deh, kau tidak biasanya seperti itu." MAya menepis pelan tangan sang suami yang merangkulnya barusan.
"Sayang, kenapa kau marah? Bukankah itu biasa jika kau mengatakan hal itu pada mereka? Mereka hanya teman-temanmu saja, bukan?"
"Tapi kau bilang tadi sibuk dan tidak bisa menemaniku pergi jadi aku meminta mereka datang, meski mereka hanya temanku tapi mereka juga seperti saudara bagiku. Apa kau tau itu?" MAya kian marah dan membuat suasana semakin memanas.
"Ken, sebaiknya kita pulang saja! ini masalah rumah tangga mereka," bisik Ryo pada Kenzo di tengah percekcokan MAya dan suaminya.
"Ehm, haruskah kita kabur begitu saja?" sahut Kenzo berbisik pula menanggapi ucapan Ryo.
"Ide bagus!" Ryo memberikan tanggapan dengan mengeluarkan jari jempolnya diam-diam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com