Bruukkk... braakk Suara pintu yang terbanting dan derap langkah terdengar oleh gabriel. Sosok itu sangat dikenal olehnya, caca bermain petak umpet di kamar gabriel.
"Caca ... Ca-ca, Nak! Kenapa kalian ribut di kamar mama? Ada apa ini, sayang?" protes gabriel menahan rasa perih di tenggorokannya.
"Duh, anak mama. Main di belakang aja ya, atau di kamar sendiri, yuk!"
Caca udah jadi anak mama yang paling baik sedunia? Jangan ribut, ya sayang. Mama gabriel mau tidur sebentar," ujarnya lembut dan merangkul di pundak keduanya. Papa Bagas pulang, tak hentinya mengelus perut gabriel menandakan sapaan pada calon bayinya yang lama dinantikan. Bagas tak bisa tenang tanpa mengetahui keadaan gabriel yang sedang berbadan dua.
"Sayang?"
"Kenapa pucat? sakit, ya? kita ke dokter yuk! Ouh, gak bisa dibiarin seperti ini, sayang." seru Bima dengan ekspresi panik dengan mengerutkan kedua alisnya
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com