Dengan sedikit kelabakan, papa ono hendak turun dari ranjang. Ia langsung menuju kamar mandi dan mengguyurkan tubuhnya dengan kesejukan diri. Keharuman yang sangat menawan hati.
"Mama, jangan banyak gerak!" titah papa ono seraya membawanya kembali ke pembaringan.
"Papa yang gendong mama!"
"Pelan pelan aja gerakannya, ma!"
Tubuh yang sekal mama terus dalam pangkuan papa ono bagaikan sebuah drama yang sedang viral aja.
"Mama ...! papa ono, harus cari kerja! Kalau tidak bekerja, bagaimana kata kata anak mantumu, aku makan enak gak mau kerja. Apa gunanya aku sebaga ilelaki di sini, ma?
"Gak ada harga diri, ya kan?"
Aahh, papa!
"Mama gak ada ngomong seperti itu, kok?""
Papa ono kesemsem di pojok ruangan sambil menatap keluar melalui jendela kamarnya. Ia merasa mendapat tempat di hati keluarga bagas dan anak menantunya penuh dengan pujian pujian manis.
Kali ini papa ono masuk lumbung padi dan ia bakal mati kekenyangan.
Papa ono ..
Papa ono?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com