Selang beberapa waktu, bagas memasuki area kantin dengan mata melembab. Ia menemui seorang temannya yang bernama Juna, sedari tadi teman-teman pada berbisik kalau Juna itu seorang lgbt yang akan menjebak mas bagas untuk masuk komunitasnya. Tanpa disadariny bagas dalam bahaya.
Kuturuti permintaan bang antok yang akan memata matai gerak gerik cacadan genk anak anak yang mulai serius menggiring caca ke dalam pelukannya.
"Ini tak boleh dibiarin akan berbuntut malapetaka."mereka terbengong menatap aktivitas mesra Juna saat merangkul caca mengandung unsur mesum.
Ia sangat takut anak sambung kesayangan hatinya terperosok dalam komunitas menyimpang itu.
"Maaf, caca...!"
"Bagas nggak bermaksud menyinggung perasaan siapa pun. Maafkan, ya nak?" ujarnya memohon.
Lelaki tak kalah berparas handsome itu berulang kali menyesali kedekatan dengan Juna benar adanya. Apakah caca terlalu polos hingga tidak tau gelagat meliarnya Juna. Banyak jatuh korban, yang dijadikan olehnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com