Warung lesehan begitu ramai malam ini, Alfa, dan teman-temannya yang lain masih berdiri di depan warung sambil mencari-cari tempat untuk mereka duduk. Sayangnya masih belum ada orang yang beranjak, dan memberikan sedikit ruang untuk mereka. Malam ini memang terasa lebih menyedihkan dengan perut yang sudah meronta untuk di beri makan, dan tak ada tempat untuk mereka duduk.
Anhar menghembuskan napas beratnya beberapa kali, menoleh ke arah teman-temannya yang lain, dan berkata, "Makan di mobil aja gimana?"
"Bau gak sih endingnya?" sahut Niko dengan kening bertaut.
"Tapi kalau nunggu berdiri kaya gini terus mendingan ke mobil gak sih?" ucap Ebi.
"Gue setuju sama Elena, mendingan makan di mobil ketimbang berdiri nunggu yang gak pasti-pasti," ujar Wildan.
Anhar segera mengeluarkan benda pipih yang ada di dalam kantong celana belakang, membuka aplikasi catatan digitalnya, dan kembali menatap semua temannya setelah mengatur posisi menjadi di depan, "Jadi mau pesen apa aja?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com