King keluar dari UGD, ia langsung terduduk di lantai. Ia merasa sangat bersalah dengan apa yang telah ia lakukan kepada istrinya. Ia tidak tau bagaimana menjelaskannya kepada ayah mertuanya dan kedua orang tuanya terlebih Ewan pasti sudah sangat membencinya saat ini.
"Bodoh! bodoh, bodoh!" umpatnya. Ia merasa menyesal telah memaksakan kehendaknya kepada Sang istri, niat awalnya hanya untuk menakut-nakuti Hera, tetapi dia menjadi kalap.
King terlihat seperti orang dungu bersandar di lantai rumah sakit sambil menekuk kepalanya di kedua lututnya. Tiba-tiba dokter Jansen datang, yang sengaja di panggil oleh Juyan yang juga bertugas di rumah sakit yang sama dimana Hera sedang di rawat.
Ia segera menghampiri King lalu berkata, "tuan muda, apa yang terjadi?" tanyanya.
King segera menengadahkan kepalanya ke atas, "dokter.., aku sudah melakukan kesalahan, aku sudah menyakitinya," matanya memerah menahan air matanya yang hendak keluar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com