"Apaan sih Mer kamu ngomongnya." Mona berlalu dari situ menuju dapur, ia lalu menghampiri Bibi Carol.
"Kak.., aku minta maaf sudah mengacaukan persiapan pernikahan Shasa." Ujarnya menyesal.
Bibi Carol menghela napasnya panjang melihat tingkah adiknya yang masih juga belum menyadari kesalahannya.
"Mona, kamu sebaiknya segera minta maaf kepada Kak Yesi. Jangan sampai ultimatum Ruben benar-benar terjadi."
"Tapi aku takut sama kak Roland..," jujurnya.
"Itu resikomu, lagian kamu itu terlalu ikut campur urusan orang lain. Sudah tau King telah bahagia dengan istrinya. Kamu malah menyodorkan wanita lain kepadanya. Dan satu lagi, kamu harus bertanggung jawab dengan konsep pernikahan Shasa. Asal kamu tau Hera itu lulusan sarjana desain interior. Dia seorang wanita cerdas! ia banyak membantu King di perusahaan jadi kamu jangan pernah meremehkan kemampuan orang lain. Bahkan saat Hera sedang cuci piring pun kamu mencelanya!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com