Tanpa diketahui, pria misterius itu melihat semuanya. Bahkan saat King dengan rakusnya mengecap manisnya bibir Hera.
Ia sampai mengepalkan kedua tangannya.
Ia masih belum bisa menerima jika Hera, telah menjadi milik orang lain.
Ia lalu memakai topi dan kaca mata hitam, turun dari mobilnya dan masuk ke dalam kantor itu.
Ia memegang sebuah amplop berwarna coklat lalu berjalan menuju resepsionis berada.
"Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Sang Resepsionis.
"Berikan ini kepada Hera sesegera mungkin, ini penting!" ujarnya lalu berjalan keluar kantor dan mencoba untuk menghindari cctv.
Sang resepsionis menelpon divisi tempat Hera bekerja untuk memastikan jika Hera sedang menunggu kiriman dari seseorang.
Ruang kerja Hera di ketuk dari luar,
"Masuk..," seru Hera dari dalam ruang kerjanya.
Pintu terbuka, terlihat wajah Amel,
"Ra.., barusan ada telpon dari bagian resepsionis katanya ada paket untuk kamu dalam sebuah amplop coklat," ujar Amel sahabatnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com