Massimo tersenyum miring. "Mana mungkin, jika wanita yang memakai lingerie disebut pelacur maka tidak akan ada wanita cantik nan seksi yang mau berlomba-lomba menjadi model pakaian dalam seperti itu, Gina."
Gina memutar bola matanya, berbicara dengan Massimo selalu membuatnya marah.
"Ok, lupakan soal lingerie dan wanita-wanita cantik itu. Sekarang cepat katakan apa yang ingin kau katakan tadi dikamar mandi?"
Puk...puk...
"Kemari, berbaringlah di sampingku,"titah Massimo serak sembari menepuk-nepuk ranjang sambil tersenyum.
Darah Gina berdesir. "Tak bisakah kita bicara secara normal?"
"Bicara di tempat tidur adalah cara paling normal yang aku inginkan,"jawab Massimo tegas.
"Tapi aku..."
"Aku tidak akan menyentuhmu tanpa izin, Gina. Kau tidak usah khawatir." Massimo memotong perkataan Gina dengan cepat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com