webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urban
Zu wenig Bewertungen
618 Chs

[Bonus chapter]Pertemuan

Setelah selesai makan, James mengajak teman-temannya pergi ke menara Eiffel yang berjarak lima menit saja dari hotel tempat mereka menginap dengan berjalan kaki. Lauren dan yang lain terlihat sangat bersemangat, berbeda dengan Gina yang gelisah. Sejak keluar dari hotel Gina merasa tidak nyaman.

"Kau kenapa?" tanya James pelan, sepertinya James bisa merasakan kegelisahan Gina.

"Aku? Aku tidak apa-apa," jawab Gina dengan cepat berusaha bersikap normal.

James tersenyum. "Kau menjadi lebih pendiam setelah kita tiba di Paris, apa ini pertama kalinya kau bepergian tanpa keluarga?"

"Iya, ini pertama kalinya aku pergi tanpa Uncle dan Aunty."

"Sepertinya pergaulanmu benar-benar diseleksi ketat, ya."

Gina menipiskan bibirnya. "Tidak seketat itu juga, selain Lauren aku juga masih punya teman dekat yang sering datang kerumah."

"Oh ya? Aku kira hanya Lauren satu-satunya temanmu," ucap James palan menggoda Gina.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com