***
Sementara Karina berdiri tepi Perairan Chete, Chandra mengikat sepasang kuda itu pada patok kayu yang dibuatnya secara mendadak.
Chandra menghampirinya ketika sudah selesai dengan kuda-kuda mereka. Dia berdiri di samping Karina yang masih mengamati Perairan Chete sejauh mata memandang.
"Karin, kau tidak punya ketakutan terhadap air, kan?" tanya Chandra padanya.
"Tidak. Memangnya kenapa?"
Tangan Chandra merayap, menggenggam tangan sang kekasih. Dia menoleh dan tersenyum simpul, kemudian membawa genggaman itu ke bibir dan mengecupnya.
Dalam kecupan yang lama itu, Chandra bertanya pada Karina dengan mata yang benar-benar tertuju padanya.
"Maukah kau menaiki perahu bersamaku malam ini?"
"Naik perahu?"
"Ya." Chandra mengangguk singkat. "Kau mau?"
Karina menyunggingkan senyum padanya. "Tentu." Jantung Karina berdebar tatkala memikirkan mereka berdua yang duduk saling berhadapan di atas perahu dengan pencahayaan sinar rembulan yang memantul ke air.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com