***
Melihat sang ayah yang dari kejauhan, Narasimha yang kebetulan sedang berkeliaran di lorong Istana Hara untuk istirahat setelah belajar Sejarah Antara pun berlari kecil menghampiri.
"Ayah!" serunya ketika semakin dekat. Membuat sang ayah menghentikan langkahnya. Pangeran pertama itu memeluk kaki orang yang dipanggilnya dengan sebutan ayah.
Gasendra menyentuh punggung putranya, membuat bocah itu melepaskan pelukan.
"Semoga Yang Mulia selalu diberikan berkah dan kasih sayang oleh Para Dewa dan Dewi," ujarnya memberi salam dengan menunduk.
Gasendra menatap. Dia memutuskan untuk mengelus puncak kepala sang putra. Membuat bocah itu tersentak, tapi dengan cepat menikmati pergerakan kecil itu.
"Kau juga, Nak." Beberapa detik kemudian, dia melepasnya.
Narasimha mendongak, menatap sang ayah. "Ayah ada urusan dengan Ibu?"
"Ya, di mana dia?"
"Sepertinya ada di ruang kerjanya. Ayah, apa saya boleh bertanya?" Matanya berbinar, memancarkan cahaya penasaran.
"Apa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com