Mereka sudah berada di suasana malam, suasana begitu sunyi. Pertemuan hari ini memang cukup tidak terduga, Jeslyn malu untuk memulai percakapan. Sesekali dia melirik ke arah Arzlan.
Arzlan terus menatap api, semua kejadian itu selalu saja terbayang olehnya. Meski sudah berusaha melupakannya, tapi tetap saja ingatan tersebut akan kembali.
Gru…
Suara gemuruh terdengar, Arzlan mengarahkan pandangan matanya ke arah Jeslyn, pipi gadis tersebut menjadi merah merona dengan kedua tangan yang memegangi perut.
"Aduh… kenapa perutku harus berbunyi di saat seperti ini, tapi aku memang tidak makan selama berhari-hari! Kira-kira tubuhku bisa tidak bertahan sampai besok?" Jeslyn menatap ke arah langit yang sedang bulan purnama.
Arzlan menghampiri Jeslyn, hingga mengejutkan dirinya.
"Ada apa?" tanya heran Jeslyn, tatapan yang diberikan Arzlan tetap saja menyebabkan seluruh tubuhnya menjadi gemetar.
Arzlan mengambil sesuatu dari balik jubahnya, sebuah kantong hitam sudah dikeluarkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com