webnovel

Void Mist

"Ah terima kasih" jawabku

"Mungkin besok?" tanyaku

"Ya, besok, kau sebaiknya istirahat sekarang" kata Tuan Hans

Setelah percakapan itu, kami bertiga pun masuk ke kamar masing-masing, untuk tidur pastinya. Waktu berlalu begitu cepat, matahari sudah menampakkan dirinya, mungkin sekarang waktunya aku mengganti baju putih yang kukenakan ini.Aku pun beranjak dari ranjangku lalu pergi ke luar.

"Ah kau sudah bangun" kata Tuan Hans

"Dimana Yuka?" tanyaku

"Ia sedang tidur" Jawabnya

"Baiklah dimana toko yang kau maksud?"

"Toko itu ada di distrik 118 nomor 45, letaknya cukup jauh dari sini, kau bisa saja menggunakan jasa teleportasi, tetapi harganya cukup mahal untuk jarak segitu" kata Tuan Hans

"Ya mungkin aku hanya perlu bertanya dimana tempat itu" kataku

"Baguslah, karena aku tidak bisa mengantarkanmu saat ini, aku ada tugas untuk membuka toko dan aku sudah berjanji kepada Yuka untuk membuatkannya kue"

"Baiklah kalau begitu, jangan lupa menyisakan kue itu untukku juga ya!" kataku sambil berlari menuju pintu

"Dasar anak-anak!" kata Tuan Hans

Setelah keluar dari toko itu, aku serentak pergi ke rumah guild kemarin, berharap aku dapat dibantu mengenai arahnya atau sejenisnya.Setelah sampai, aku melihat sebuah papan yang mengatakan "Tutup" mungkin karena sekarang hari minggu, jadi aku harus mencari tempat itu sendiri.

"Kamu Matsu ya?" aku mendengar suara perempuan dari atas rumah guild itu, aku pun menoleh ke atas

"Iya benar ini aku!" kataku sambil mengangkat tangan

"Sebentar ya!" kata Shiro sambil masuk kembali ke dalam

Tak lama kemudian, ia keluar dari pintu depan rumah guild itu, ia sudah mengenakan kemeja putih dan rok pendek berwarna hitam.

"Ada apa Matsu?" tanya Shiro sambil memiringkan kepalanya

"Ya.... kau tahu?" kataku sambil menunjuk bajuku

"Aku...?" kata Shiro kebingungan

"Aku butuh pakaian baru, kau tahu?" kataku

"Oh.... kau butuh pakaian baru?" katanya sambil meletakkan jarinya di pipinya

"Kau tahu tempat dimana aku bisa mendapatkan pakian baru?"

"Kalau soal itu, aku punya ide lain!" ia menarikku tanganku dan mengajakku masuk ke rumah guild

"Eh.. apa yang kau lakukan?" Shiro tidak merespon

Kami berdua akhirnya masuk ke sebuah tempat, tempat itu penuh dengan pakaian dan armor, disana juga ada ruang ganti.

"Aku akan memilihkanmu pakaian matsu!" ia terlihat sangat girang, matanya bersinar

"A-apa maksudmu?"

"Ini! cobalah pakaian ini!" ia menyerahkan setumpuk pakaian kepadaku

"Errr... baiklah?" jawabku ragu

Setelah itu, aku masuk ke ruang ganti untuk mencoba pakaian-pakaian tadi. Sudah ada 7 pakaian yang kucoba lalu kuperlihatkan kepada Shiro tetapi responnya selalu "Kau imut sekali!".Akhirnya aku memilih sebuah kemeja putih dan celana pendek berwarna coklat.

"Aku pilih yang ini saja" kataku sambil memakai pakaian yang aku pilih tadi.

"Wah... kamu imut sekali saat mengenakan pakaian itu!" kata Shiro

"Ya.. kau tidak perlu mengatakannya lagi" kataku

"Apakah benar aku dapat memiliki pakian ini?" lanjutku

"Benar sekali!"

"Kau dapat memilikinya, meskipun itu punyaku sih..." kata Shiro malu-malu

"Ini kuberi kau 10 koin" kataku sambil memberinya koin

"Ah.. terima kasih" kata Shiro

"Ya.. Sama-sama" jawabku

Tiba-tiba hawa disekitar kami menjadi dingin, lalu sebuah kabut tercipta di luar rumah guild kami.

"Apa-apaan itu?" kataku sambil melihat keluar jendela, Shiro juga mengikutiku

Lalu, sebuah kilat ungu muncul di tengah-tengah kabut itu, ini bukanlah kabut biasa.

"Apakah pernah terjadi hal seperti ini kak?" tanyaku

"Tidak... tidak pernah terjadi hal seperti ini"

Sebuah siluet muncul dari balik kabut itu, aku tidak dapat melihatnya dengan jelas, tapi aku langsung tahu makhluk apa itu.

"Vo-void!?" kataku kaget. Rupanya suaraku itu membuat makhluk itu menoleh kepadaku, lalu aku dapat melihat makhluk itu berlari ke arahku, aku juga dapat mendengar suara menggeram, dan akhirnya aku dapat melihat wujudnya, wujudnya mirip seperti anjing yang besat, tetapi makhluk itu memiliki 3 kepala, serta warnanya hitam pekat dengan cahaya ungu keluar dari mata dan bagian dalam tubuhnya.

"Shiro, lari!" teriakku, serentak Shiro juga mencari tempat berlindung

Makhluk itu menghancurkan dinding rumah guild itu dengan mudah dan menyerudukku hingga aku terpental dan mengenai dinding.Makhluk itu mendekatiku dan menggeram kepadaku.