"Memang kenapa? Kita bebas kok lakuin apa saja di sini. Mereka tau kita suami istri."
Tangan Gama makin berani. Sekarang malah menyelinap masuk mengusap pinggang. Hingga membuat Kirana menggelinjang.
"Mas, aku mau tidur." Kirana bisa merasakan tangan di belakang merambat ke punggung. "Lagi pula tadi siang kita kan udah—" kalimatnya terhenti lantaran detik berikutnya dia merasakan dadanya melonggar. Gama berhasil melepas pengait bra di belakang punggungnya.
Kirana tidak bisa melawan lagi saat pria itu menariknya untuk duduk di pangkuannya. Dia juga pasrah ketika pria itu menyasar bibir dan melumatnya dengan hasrat yang menggebu.
Wanita yang masih menjepit rambutnya itu benar-benar heran dengan tenaga suaminya yang seolah tidak pernah ada lelahnya. Terutama urusan ranjang.
Gama menyingkirkan semua kain yang melekat pada tubuh Kirana, menjadikannya polos, dan terlihat selalu indah di matanya. Dengan lembut bibirnya menyusuri bahu mulus Kirana, meninggalkan jejak basah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com