Regan masih setia menemani dan menenangkan Rachelia yang masih menangis di samping pusara Mike. Elusan dan pelukan terus diberikan oleh Regan untuk Rachelia yang masih diliputi rasa sedih yang besar.
"Sudah, Sayang. Mike di atas sana juga sudah pasti akan ikut bersedih melihatmu menangis terus seperti ini," ucap Regan kembali, masih berusaha menenangkan Rachelia yang terus menangis. Bahkan matanya sudah begitu membengkak dengan raut wajah yang sembab.
Sekali lagi Rachelia menoleh ke samping, ke arah Regan. Dan langsung memeluknya, Regan tentu saja langsung menyambut tubuh istrinya tersebut dan memeluknya dengan begitu erat. "Tetapi aku benar-benar merindukannya, Regan," cicitnya kemudian dengan suara bergetar.
Regan menghela napas dengan pelan. Kerinduan yang dirasakan oleh Rachelia itu memang terlihat begitu besar. Dan sekali lagi hal itu menghantam ulu hati Regan. Dia yang telah membuat Rachelia sampai harus menahan kerinduan yang begitu besar kepada Mike seperti sekarang ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com