Acara berlangsung meriah, dengan dimulai dari tumpeng dan doa bersama sesuai keyakinan masing-masing yang di pimpin Bunda Riska dan Silva sebagai donatur tetap panti Bunda Harapan.
Bunda Riska memotong puncak tumpeng nasi kuning, menyuapinya pada Lucy yang terharu dan senang. Sebagai anak Bunda Riska yang pernah tinggal sedari kecil di panti, merasa bangga menjadi anak dari Bunda Riska.
Acara berlangsung dengan hiburan yang akan dibawakan HARACES. Panggung yang telah disulap dengan sangat mewahnya, bak menonton konser grup band yang notaben cowok-cowoknya menyanyi sambil menari.
Aneh. Penuh tanda tanya besar di kepalanya?
Para tamu undangan dan anak-anak panti yang tengah menonton mereka, seperti tengah terhipnotis dengan penamilan HARACES di atas panggung. Memang apa yang dikagumi dari mereka? Menurut Lucy, mereka biasa-biasa saja, malah terkesan aneh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com