webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urban
Zu wenig Bewertungen
393 Chs

249

"Nyonya, anda sudah sehat. Tidak ada yang harus di khawatirkan." Dokter Albert tersenyum hangat namun tidak di sambut baik oleh Rosse.

Rich yang melihat ketidak senangan di wajah wanita itu langsung mengajak doker Albert keruang kerjanya.

"Saya pamit. Jaga kesehatan anda." Albert bangkit dan membungkuk hormat lalu dia mengikuti langkah Rich.

"Aku juga harus bicara dengan dokter Rich. Cassie akan menemanimu sebentar." Rosse mengangguk kecil sebagai jawaban.

Jack mengecup keningnya singkat setelah itu dia meninggalkan Rosse dengan

Cassie."Kau tidak suka dokter itu memeriksamu?" Sedari tadi Cassie melihat wajah Rosse yang tidak bersahabat.

"Ya, aku tidak suka ada." Ketusnya.

Cassie tersenyum, "kami semua kalut saat tau kau seperti itu. Rich bahkan ingin membawamu ke rumah sakit namun Jack melarangnya dan hanya mendatangkan dokter Albert. Bukankah dia dokter pribadi almarhum suamimu?"

Harusnya tidak masalah menurut Cassie.

"Apapun alasannya aku tidak suka." Ketus Rosse.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com