Emmanuel menatap Rosse dari atas sampai bawah, wanita ini titisan dewi pikirnya. Tidak ada cela dalam diri Rosse dia yakin itu. Walau pun saat ini Rosse mengenakan drees hitam berkerah brokat sampai leher, di tambah selimut bulu tebal menutupi dadanya, tapi Emmanuel yakin di balik selimut itu menyembul dada bulat yang sempurna.
Dia pernah melihat Rosse mengenakan dress dengan leher potongan rendah. Menampilkan kulit putih kemerahan di antara bongkahan kembar yang menonjol.
Tubuh Rosse seperti barbie, berkulit putih, berwajah cantik sempurna, pinggul ramping namun menonjol di tempat yang tepat, kaki jenjang dengan paha yang pas. Emmanuel tidak bisa membayangkan bagaimana jika dirinya bercinta dengan wanita ini. Mungkin dia akan mendapat pelepasan paling nikmat di dunia.
"Aku hanya menerima satu tamu." Suara lembutnya membuat gairah Emmanuel semakin bangkit dan tidak sabar untuk mencicipinya. Rosse yang menyadari tatapannya mengeratkan selimut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com