Pagi menjelang, matahari masuk dari celah hordyn. Rich lebih dulu bangun sementara Rosse yang merasakan pergerakan semakin masuk kedalam pelukan sosok yang memberinya rasa hangat dan nyaman.
Rich tersenyum melihat itu, dia menatap dalam wajah Rosse yang sangat damai ketika tidur. Tidak ada kecemasan dan ketakutan.
Sangat cantik, mirip seorang peri mungil yang sering di gambarkan oleh para pendongeng.
"Hei, bangun." Rich membelai wajah putih yang kemerahan itu.Alis Rosse mengerut, bibirnya mengerucut membuat senyum Rich semakin mengembang melihat itu.
Pemandangan pagi yanga luar biasa indah, pikirnya.
Rosse perlahan membuka matanya, bulu lentik yang berjejer panjang seperti kipas bergerak seiring terbukanya mata itu dan menampilkan manik hitam jernih yang tenang namun menghanyutkan siapa saja yang melihatnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com