webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urban
Zu wenig Bewertungen
393 Chs

167

"Jack ....!" Panggil Rosse. Pria yang sedang bicara dengan salah satu pekerja menoleh dan menatap hangat dirinya. Rosse segera berlari dan memeluknya. Dengan sigap Jack menangkapnya.

"Sweetheart, apa yang terjadi? Kau tampak semangat hari ini." Suara Jack tidak kalah semangat menyambut Rosse.

Pekerja yang tadinya bicara pada Jack langsung undur diri. Sudah biasa dia melihat Jack dan Rosse berbincang hangat dan melakukan kontal fisik seperti ini. Sebagai pekerja dia harus menutup mata untuk segala hal yang dia lihat dan dengar.

Rosse melerai pelukannya dan menatap Jack penuh sayang, "terima kasih maumebantuku."

Jack memukul pelan kepala Rosse dengan sayang, "jangan pernah ucapkan terima kasih atau aku akan beberkan pada Marry dan Levon." Rosse tersenyum.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com