Rosse yang sedari tadi melamun langsung tersadar saat menyadari kehadiran pria itu. Dia melihat jam yang berada di nakas sebelah ranjangnya, angka menunjukan pukul sebelas malam.
Durasi mereka bercinta sangat lama hari ini seperti biasa. Rosse mencoba bangkit namun dia meringis. Rich yang paham langsung membuka selimut dan terpampanglah tubuh polos yang menggiurkan itu.
Mirip seorang peri.
Rich mengambil salep yang selalu di bawanya, dia mengoleskannya di bagian inti Rosse agar rasa sakit itu berkurang.
"Milikmu selalu seperti perawan, selainsakit karena durasi kita yang lama, di sebabkan juga karena milikmu yang sangat sempit sehingga kesulitan menerima punyaku."
Pipi Rosse bersemu, dia malu sampai tidak bisa berkata-kata. Rich juga mengoleskan salep ke pembuangan Rosse yang tidak luput sari serangan miliknya.
Lalu dia membantu Rosse bangun dan menyandarkan tubuhnya ke sandaran ranjang.
"Makanlah." Rich menyuapkan soup pada Rosse setelah meniupnya pelan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com