webnovel

The Darkest Destiny's

Merasa selalu di permainkan takdir membuat gadis itu menjadi sosok yang tidak tersentuh. Hati dan jiwanya sudah menjadi batu. Kehilangan orang yang dicintai dengan cara yang curang, membuatnya sadar jika hidup mewah yang di rasakannya selama ini hanyalah semu. Jika bagi orang lain keluarga adalah jalan mereka untuk pulang, maka baginya keluarga adalah jalan menuju kematian. Seorang lelaki yang seharusnya menjadi lelaki pertama yang merangkul dan memberinya rasa aman, namun sosok itu pula yang membuatnya kehilangan kemampuan bicara karena rasa sakit dan trauma yang mendalam. Menghakimi semua orang yang membuatnya menjadi seperti sekarang adalah tujuan hidupnya. Mimpi buruk akan segera datang bagi mereka yang telah membuat hidupnya hancur. Dia bersumpah akan membuat mereka semua memohon kematian padanya. "Kau yang menjadikan ku monster jadi jangan bersikap seolah-olah kau adalah korban" katanya sambil berseringai dingin. Pria itu shock mendengar perkataan gadis dihadapannya ini, ternyata akulah yang telah mengubahmu menjadi seperti ini, pikirnya. ********* "Aku adalah dewa kematian, akan kuturuti semua keinginanmu, dan kau hanya perlu melakukan satu hal untukku" ucap pria itu dengan tersenyum licik Sambil tertawa dingin gadis itu berucap "Ha ha ha... Jika kau adalah dewa kematian, maka aku adalah kematian itu sendiri. Jika kau tidak ingin mati ditanganku, maka enyahlah kau membuatku muak."

zaharafth_ · Urban
Zu wenig Bewertungen
393 Chs

150

Rich merobek asal gaun yang di pakai Rosse, di baliknya wanita ini hanya menggunakan celana dalam.

"Berani sekali kau konferensi tanpa mengenakan bra." Dia menatap wanita itu dari cermin.

Rosse terus meronta dalam kungkungan Rich. Dia sungguh di lecehkan oleh pria ini. Demi apapun dia takut ketauan.

Mengerti akan tatapan Rosse, Rich berkata, "jangan salahkan aku, kau mendorongku untuk melakukan ini. Jadi nikmati saja sampai kau mati."

Mata Rich menggelap saat melihat sayatan di pergelangan tangan Rosse, inisudah kedua kalinya wanita ini melukai dirinya sendiri.

Meremas kuat pinggul wanita itu dia berkata, "berani sekali kau menyakiti wanitaku."

Emosinya membuncah saat dia menarik tangan kanan Rosse dan melihat banyak sayatan di sana.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com