Di kafe.
"Kenapa kakimu?"
Dyra menunduk ke arah pergelangan kakinya yang dibebat kain kasa berwarna coklat. "Keseleo dan bengkak."
"Ck, ck wonder woman pun kalah denganmu yang sangat atraktif," komentar Rama sambil meletakkan pesanan kopinya di meja lalu duduk di meja pilihannya dekat jendela.
Sedangkan Dyra duduk di meja paling ujung di belakang, menjawab, "Berisik. Sedang apa kamu di kafe ku siang-siang begini? Apa kamu sedang membolos kerja?"
Meski Dyra tidak bisa banyak bergerak dan beraktivitas seperti biasanya, namun dirinya tidak bisa mengambil cuti. Kafe membutuhkan dirinya. Pemilik kafe sudah menyerahkan semua tanggung jawab kafe ini padanya. Jadi mau tidak mau, Dyra harus mengelola kafe dengan baik setiap harinya.
"Anak rajin sepertiku pantang membolos, kecuali kepepet," jawab Rama yang ditanggapi Dyra dengan memutar bola matanya. Lalu Rama melanjutkan, "Sekarang kan jam makan siang. Aku mau ketemu cewek cantik disini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com