"Apa kamu mau tinggal di apartemenku?"
Sinta terkejut mendengar tawaran Rama, yang notabene adalah mantan suaminya. Kemudian Sinta menyadari bahwa perkataan itu meluncur keluar dari mulutnya tanpa disadari. Rama terlihat panik ketika akhirnya memahami apa yang ditawarkan pada Sinta.
"Aku.. maksudku.. aku sedikit khawatir denganmu yang tinggal di kos. Jika kamu tidak mau tinggal dengan orang tuamu, kamu.. kamu bisa.. bisa tinggal denganku. Kalau kamu mau sih," cicit Rama sambil mengusap tengkuknya, gugup.
"Tinggal berdua di apartemen, kurasa itu bukan ide yang baik," jawab Sinta sambil membuka pintu mobil. "Terima kasih sudah mau mengantarku."
"Nomer ponselku masih yang lama. Jika kamu membutuhkan sesuatu, jangan sungkan hubungi aku."
Sinta mengangguk. "Bye."
Rumah kos itu bangunan minimalis dengan dua lantai. Di lingkungan ini, rumah kos ini termasuk bangunan baru. Sinta mengambil kamar untuk sendiri. Rumah kos yang terdiri dari dua belas kamar itu sudah terisi penuh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com